BALIKPAPAN, Headlinews.id– Salah satu yang menjadi program kerja Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), melakukan perbaikan optimalisasi pipa yang bocor serta mengatur distribusi air agar merata. Hingga mengatur management pressure dengan menambah reservoar di daerah tinggi.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin mengatakan rencana bisnis PTMB di tahun 2025 harus menemukan solusi caranya air bisa mengalir merata, meskipun sumber air baku tidak ada.
“Betul-betul kita lakukan efisiensi, efektivitas dan optimilisasi. Apalagi, dari data scada (supervisory control and data acquisition yang dapat di monitor online untuk IPA Km 8 dan Damai, produksi dan distribusi setiap harinya 100 persen,” ujarnya, Rabu (5/3/2025)
Yudhi pun menyebut pemanfaatan dan keberadaan air sumur yang dinilainya kedepan tidak banyak digunakan, mengingat akan menggerus permukaan air tanah.
“Balikpapan jangan sampai terjadi seperti di DKI Jakarta. Karena ini berbahaya apalagi topografi kita berbukit,” tukasnya.
Namun, kata dia saat ini untuk pertumbuhan pelanggan air bersih warga kota Balikpapan masih statis. Penyebabnya terbatasnya ketersedian bahan baku air bersih yang akan dikelola PTMB. Dengan pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan penambahan jumlah pelanggan ini mengakibatkan pertumbuhannya belum signifikan.
“Pertumbuhan jumlah penduduk tidak seimbang dengan penambahan jumlah pelanggan. Jumlah pelanggan kita statis karena air baku kita kurang,” bebernya.
Hal tersebut disampaikan Yudhi juga dalam kunjungan Komisi II dan pengurus Kaltim Kariangau Terminal (KKT) untuk pembahasan potensi kerjsama dengan memanfaatkan cadangan air baku yang tersedia, belum lama ini.
Meski demikian, PTMB menilai masih ada optimalisasi pelayanan di wilayah Balikpapan Timur. Kecamatan paling timur ini dilayani dengan Waduk Tritip dan air sumur termasuk embung Aji Raden juga sedang berproses.
“Kalau ada pertanyaan kenapa masihi dipasang? Kami melihat mana yang masih bisa dioptimalisasi mana yang tidak. Salah satu daerah yng bisa dipasang itu Balikpapan Timur. Hanya keluhan timur reservoar karena topografi Balikpapan di timur itu cukup tinggi sehingga masih belum maksimal disana,” ungkapnya.
Selain itu, PTMB juga akan terus menekan Non Revenue Water (NRW) atau kehilangan air yang bisa mengakibatkan air bersih tidak sampai ke konsumen.
“Dengan menekan NRW, air PTMB meningkat. Catatan kami, menyebutkan tahun 2023 jumlah air terjual ada penambahan 28 juta meter kubik, dibanding tahun 2021 dan 2022. Kalau lihat sumbernya sama saja 50 juta,” tuturnya.
Tahun 2023, kata dia mengalami peningkatan penjualan air bersih tingkat kehilangan air tahun (NRW) 2022 mencapai 33 persen dan tahun 2021 itu bahkan sampai 38 persen.
“Tapi, NRW tahun 2023 turun menjadi 29 persen. Sehingga ada penambahan air bersih yang terjual,” tandasnya. (*)
