SAMARINDA, Headlinews.id — Dinas Komunikas dan Informasi (Diskominfo) Kalimantan Timur menegaskan program internet gratis di 841 desa tetap berjalan, meski sejumlah warga mengeluhkan lambatnya layanan.
Pemerintah menyatakan keluhan tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas jaringan ke depan dan memastikan seluruh desa dapat menikmati layanan digital secara optimal.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menjelaskan kecepatan internet dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kapasitas bandwidth, gangguan teknis, hingga kondisi cuaca dan lokasi desa yang sulit dijangkau.
Meski demikian, pemerintah provinsi terus memantau dan memastikan program berjalan sesuai target.
“Banyak hal yang membuat lemot ya bisa dari pusat, mungkin bandwidth rendah, gangguan. Kita pahamilah masyarakat, sama seperti listrik atau air sehari saja rusak, ributnya luar biasa,” ujar Faisal, Jumat (28/11/2025).
Faisal menambahkan pihaknya secara rutin menerima laporan dari tim teknis yang berada di lapangan. Hal ini memungkinkan pemerintah memetakan desa yang mengalami kendala dan menentukan solusi terbaik, termasuk kemungkinan penggantian provider jika diperlukan.
“Program ini tetap jalan dulu tahun ini sesuai target. Januari evaluasi, mana masalah yang harus diperbaiki. Kalau perlu provider diganti, akan kita lakukan,” tambahnya.
Pemprov Kaltim menekankan layanan internet saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat, baik untuk pendidikan, komunikasi, maupun akses informasi.
Program ini juga mendukung aktivitas ekonomi digital, termasuk UMKM yang memasarkan produk secara online, serta akses informasi untuk aparat desa dan layanan publik.
Beberapa warga menyampaikan apresiasi sekaligus masukan terkait layanan internet gratis. Menurut mereka, meski terkadang mengalami perlambatan, keberadaan wifi gratis mempermudah akses belajar daring bagi pelajar, komunikasi dengan keluarga, serta menonton konten edukatif.
Diskominfo berencana melakukan evaluasi menyeluruh pada Januari mendatang, memeriksa jaringan di seluruh desa, menilai kinerja provider, serta menyiapkan langkah perbaikan untuk memastikan kualitas layanan meningkat.
Pemerintah juga menegaskan bahwa proses perbaikan akan dilakukan secara bertahap dan terukur, dengan prioritas pada desa-desa 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
“Tujuan utama program ini adalah pemerataan akses digital di seluruh desa, sehingga masyarakat tidak tertinggal dari informasi, pendidikan, maupun peluang ekonomi,” jelas Faisal.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemprov Kaltim menargetkan program internet gratis akan menjadi layanan andalan bagi seluruh warga desa, sekaligus mendukung transformasi digital dan kualitas hidup masyarakat di era modern. (adv/Diskominfo Kaltim)










