NUNUKAN, Headlinews.id — DPRD Nunukan meninjau kondisi darurat pagar SMP Negeri 1 setelah hujan tinggi yang mengguyur wilayah ini dalam beberapa pekan terakhir membuat struktur pagar retak, miring, dan pondasinya mulai ambles.
Posisi pagar yang tepat berada di depan rumah warga dan di sisi jalan umum menimbulkan risiko keselamatan bagi masyarakat, siswa, dan pengguna jalan yang melintas di sekitar sekolah.
Pantauan di lokasi menunjukkan kerusakan pagar semakin parah dari hari ke hari. Beberapa warga telah menandai area pagar agar kendaraan maupun pejalan kaki tidak terlalu dekat, tetapi kekhawatiran tetap tinggi karena dinding pagar bisa roboh sewaktu-waktu.
Sekretaris Komisi I DPRD Nunukan, Muhammad Mansur, turun langsung meninjau lokasi pada Sabtu (29/11/25) dan menyatakan kondisi pagar sudah masuk kategori darurat. Menurutnya, penanganan cepat harus menjadi prioritas karena potensi bahaya semakin besar.
“Kondisi pagar sudah kritis dan sangat berisiko bagi warga dan siswa. Posisi yang dekat dengan rumah warga dan jalan umum membuat ancaman keselamatan tidak bisa ditunda,” ujar Mansur.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah cepat melalui anggaran tanggap darurat agar perbaikan bisa segera dilaksanakan.
Menunggu proses APBD murni atau perubahan anggaran dikhawatirkan akan terlalu lama dan meningkatkan risiko kerusakan yang lebih parah.
“Perbaikan harus dilakukan secepat mungkin agar tidak menimbulkan korban. Dinas Pendidikan dapat bekerja sama dengan BPBD atau instansi terkait yang mengelola anggaran penanggulangan bencana agar prosesnya efisien,” tambah Mansur.
Menurut Mansur, persoalan infrastruktur pendidikan bukan hanya soal fasilitas sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar yang harus aman dan layak untuk aktivitas belajar siswa. Kerusakan pagar sekolah ini, kata dia, berpotensi mengganggu kegiatan belajar-mengajar jika tidak segera ditangani.
Pihak sekolah, yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan bahwa kondisi pagar sudah lama mengalami penurunan struktur dan ambles. Risiko semakin besar karena pagar berada di dekat jalan umum dan permukiman warga.
“Kondisi pagar sudah lama rusak dan membutuhkan perbaikan. Jika dibiarkan, ini bisa membahayakan siswa, warga, dan pengguna jalan. Penanganan harus dilakukan segera,” kata staf sekolah tersebut.
Warga berharap pemerintah bergerak cepat, terutama menjelang musim hujan yang diperkirakan akan semakin intens. Hingga saat ini, pagar hanya diberi tanda sederhana untuk memperingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas terlalu dekat.
Mansur menambahkan, pemerintah daerah harus menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama dan memastikan bahwa penanganan kerusakan ini berjalan cepat, tepat sasaran, dan efisien.
“Ini bukan hanya soal biaya, tapi soal nyawa dan keselamatan warga. Perbaikan cepat juga akan menjaga kelancaran aktivitas sekolah dan mencegah risiko yang lebih besar,” tutup Mansur. (*/rn)











