TARAKAN, Headlinews.id– Oknum polisi berpangkat Bripka berinisial MA akhirnya resmi menjadi tersangka kasus narkotika jenis sabu. MA sebelumnya diamankan personel Polsek Sesayap Hilir pada 7 Mei lalu, pengembangan dari penangkapan 3 orang warga sipil.
Kapolres Tana Tidung, AKBP Eko Nugroho melalui Kapolsek Sesayap Hilir, Ipda Dedy Timang menuturkan penetapan tersangka dilakukan berdasarkan keterangan saksi dan beberapa petunjuk. Disimpulkan setelah dilakukan gelar perkara berdama personel Polda Kaltara.
“Untuk perkembangan oknum inisial MA, berdasarkan alat bukti yang cukup kita sudah tetapkan tersangka dan sudah ditahan per tanggal 4 Juni 2025 di Rutan Polda Kaltara,” kata Kapolsek, dihubungi via telepon selulernya, Minggu (8/6/2025).
Ipda Dedy menambahkan hasil pemeriksaan sementara, MA berperan sebagai kurir narkotika jenis sabu-sabu. Namun pihaknya masih melakukan pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut terkait modus dan berapa lama MA berjualan sabu.
“Nanti ada hasil pasti kami kabarin,” tandasnya.
Dalam penangkapan MA, 7 Mei lalu pihaknya turut mengamankan oknum polisi lain berinisial Bripda RS. Namun pihaknya belum menemukan alat bukti yang kuat terkait keterlibatan Bripda RS dalam kasus tersebut. Sedangkan warga sipil berinisial SR, RD dan IS turut ditetapkan sebagai tersangka.
“Untuk oknum RS, sampai saat ini kami tidak cukup alat bukti. Sehingga yang bersangkutan dipulangkan. Informasi selanjutnya akan kami sampaikan. Dari tiga warga sipil, SR yang diduga sebagai anak buah MA,” jelas Kapolsek.
Peran IS dan RD, kata Kapolsek sebagai pengedar sabu yang sudah dikemas dalam beberapa ukuran sebelum dijual. Kemudian, SR sebagai pengendali sabu sekaligus pengepul uang hasil penjualan dari IS dan RD.
Disinggung terkait proses sidang etik di internal Polri, pihaknya menyerahkan prosesnya ke Bidang Propam Polda Kaltara.
“Kami masih lakukan penyidikan lanjutan. Semoga dalam proses penyidikan bisa mengungkapkan. Karena kebanyakan para tersangka banyak yang tidak mengakui. Jadi harapan kami dalam penyidikan bisa kooperatif nantinya,” ungkapnya.
Ipda Dedy juga menegaskan, walaupun seseorang tidak mengakui perbuatannya, jika ada alat bukti yang cukup, maka pihaknya tetap menaikkan status pelaku menjadi tersangka.
“Karena kebanyakan para tersangka banyak yang tidak mengakui, jadi harapan kami dalam penyidikan bisa koperatif nantinya. Semoga dalam proses penyidikan bisa terungkap,” bebernya.
Meski begitu, dalam penyidikan pihaknya perlu berhati-hati dan terus melakukan penyidikan lanjutan.
“Kita dalam penyidikan perlu hati hati juga. Jangan sampai berkesan memaksa dan mengintimidasi terhadap seseorang. Karena terkait hak asasi manusia. Menurut saya endingnya, nanti dipersidangan akan diuji dan terbuka semuanya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Bripka MA dan Bripda RS bertugas di Polres Tana Tidung saat tiga orang warga tertangkap mengedarkan sabu di Desa Sepala Dalung, Kecamatan Sesayap Hilir. Salah satu warga tersebut, SR kemudian bernyanyi mendapatkan sabu dari MA.
Dalam kasus ini, barang bukti diamankan dari ketiga warga sipil berupa sabu sebanyak 10 paket sabu siap edar. (saf)