TARAKAN, Headlinews.id – Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Anang Busra Tarakan memperkuat kapasitasnya sebagai pangkalan strategis di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Dalam waktu dekat, Pemerintah Kota Tarakan segera menghibahkan lahan seluas sekitar 30 hektare di sekitar area lanud untuk mendukung pengembangan infrastruktur pertahanan udara.
Komandan Lanud Anang Busra, Marsma TNI Andreas A. Dhewo, S.E., M.Sc., M.Si (Han), mengungkapkan hal tersebut setelah sebelumnya bersilaturahmi dengan Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, beberapa waktu lalu.
“Kami bersilaturahmi dengan Bapak Wali Kota Tarakan. Beliau menjanjikan dalam waktu dekat akan menghibahkan tanah seluas kurang lebih 30 hektare di sekitar lanud kita. Jadi nanti area lanud akan meluas, dan dalam waktu dekat kami akan survei bersama staf untuk meninjau langsung lokasi tersebut,” ujar Andreas.
Menurutnya, sebagian besar lahan yang dihibahkan masih berupa rawa sehingga perlu dilakukan pematangan dan penataan agar siap digunakan untuk pengembangan satuan baru.
“Kalau nanti mau kita kembangkan, misalnya untuk penempatan satuan baru yang akan kita establiskan di sini, tentu lahan itu harus dipersiapkan lebih dulu. Tapi kami siap mendukung seluruh prosesnya,” tegasnya.
Andreas menambahkan, perluasan ini menjadi bagian penting dari validasi organisasi TNI AU setelah Lanud Anang Busra resmi naik tipe dari B menjadi A. Salah satu prioritas pengembangannya adalah pembentukan Skuadron UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau Skuadron 53, yang akan menjadi satuan pengoperasian drone militer pertama di Kalimantan.
“Lanud Anang Busra sekarang sedang dalam tahap kesiapan akhir untuk menyambut pembentukan Skuadron UAV. Apron dan akses landasan sudah siap, perumahan untuk personel juga sudah tersedia. Tinggal melengkapi dukungan logistik dan sistem komunikasi pendukung operasi drone,” jelasnya.
Andreas menyebut, Skuadron 53 akan dioperasikan menggunakan drone CH-4 buatan China Aerospace Technic and Corporation. Drone ini mampu terbang sejauh 5.000 kilometer dan bertahan di udara selama 30–40 jam. Selain digunakan untuk misi pengawasan (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance/ISR), CH-4 juga dapat dipersenjatai dengan rudal atau bom untuk misi serangan (attack drone).
“Kesiapan infrastruktur sedang berproses sekarang adalah personelnya, karena pilot dan teknisi UAV sedang menjalani pendidikan di luar negeri,” katanya.
Ia menambahkan, pengoperasian Skuadron UAV akan memperkuat kemampuan pengawasan udara TNI AU, terutama di wilayah perbatasan dan laut utara Kalimantan. Sehingga bisa meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap aktivitas ilegal seperti penyelundupan, pelanggaran batas wilayah, dan ancaman keamanan lainnya.
“Rencana jangka panjangnya, TNI AU juga akan membentuk satuan rudal jarak menengah dan jarak jauh. Ini bagian dari penguatan sistem pertahanan nasional menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Kita harus siap menjaga kedaulatan udara Indonesia,” tegas Andreas.
Lebih jauh, ia juga menyampaikan Lanud Anang Busra siap bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan BNN, dalam mendukung keamanan wilayah udara dan laut.
“Selain untuk kepentingan pertahanan, kami juga siap membantu instansi lain bila dibutuhkan, baik untuk pengawasan laut maupun operasi kemanusiaan,” ujarnya.
Bentuk dukungan tersebut sudah terlihat dari keterlibatan Lanud Anang Busra dalam misi logistik udara untuk membantu pemerintah daerah.
“Pesawat Cassa kami saat ini sedang menjalankan misi dukungan logistik dan personel dari Tarakan ke Long Bawan. Dalam tiga hari ini, pesawat terbang tiga kali sehari untuk membantu distribusi logistik ke perbatasan. Ini bentuk nyata sinergi antara TNI AU dan pemerintah daerah,” jelas Andreas.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, menyambut baik sinergi dan rencana pengembangan Lanud Anang Busra. Ia menegaskan, dukungan hibah lahan merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat peran TNI AU dalam mendukung keamanan dan pembangunan daerah.
“Ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan dan koordinasi antara Pemerintah Kota Tarakan dengan TNI Angkatan Udara. Kami menyadari peran penting Lanud Anang Busra dalam mendukung keamanan dan pembangunan di wilayah Tarakan dan Kalimantan Utara,” ujar Khairul. (saf)