NUNUKAN, Headlinews.id — Anggota DPRD Kalimantan Utara, Rismanto, menyoroti semakin kuatnya arus digitalisasi yang memengaruhi cara pandang generasi muda di wilayah perbatasan.
Ia menilai kondisi tersebut membuat pelaksanaan Perda Nomor 8 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan semakin mendesak untuk diperkuat.
Menurut Rismanto, perubahan pola interaksi sosial akibat gawai dan media digital membuat pembinaan nilai kebangsaan harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih adaptif, khususnya di daerah seperti Nunukan yang sehari-hari berhadapan langsung dengan dinamika perlintasan negara tetangga.
“Anak muda perbatasan ini berhadapan dengan arus informasi yang tidak terbatas. Karena itu pendidikan Pancasila perlu hadir dengan cara yang lebih kreatif, tidak lagi dengan pola lama,” ujarnya dalam sosialisasi Perda di Nunukan.
Ia menilai, selain sebagai wilayah strategis secara ekonomi, Nunukan juga menjadi ruang interaksi budaya dan informasi yang menuntut ketahanan ideologi lebih kuat.
Menurutnya lagi, Perda Nomor 8 Tahun 2024 dipandang sebagai payung yang harus segera diterjemahkan dalam program nyata.
“Perda ini jangan berhenti di tataran aturan. Pemerintah harus menyiapkan kegiatan yang menyentuh langsung generasi muda di sekolah, komunitas, hingga organisasi pemuda,” jelasnya.
Rismanto menambahkan penguatan nilai kebangsaan tidak bisa dilakukan secara insidental. Program harus berjalan sepanjang tahun dan melibatkan berbagai elemen, termasuk lembaga adat dan tokoh masyarakat.
“Pendekatannya harus dekat dengan realitas anak muda hari ini. Kalau tidak, mereka akan lebih terpengaruh oleh arus luar yang masuk lewat digital,” katanya. (*/saf)











