TANJUNG SELOR, Headlinews.id — Efektivitas dan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara menuntut perencanaan berbasis kajian manfaat dan biaya yang matang, sekaligus didukung pemeliharaan yang konsisten agar setiap proyek benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Anggota DPRD Kaltara, Supaad Hadianto, menekankan tanpa analisis mendalam, setiap proyek berisiko menimbulkan biaya tambahan, pengerjaan yang berulang, hingga kerusakan lebih cepat dari yang direncanakan.
“Banyak proyek fisik yang awalnya terlihat cukup, ternyata membutuhkan biaya tambahan karena perencanaan tidak mempertimbangkan seluruh variabel. Analisis yang tepat memastikan pembangunan tepat sasaran dan anggaran digunakan secara efisien,” ujar Supaad.
Supaad menjelaskan proyek yang direncanakan tanpa kajian menyeluruh seringkali menimbulkan ketidaksesuaian antara desain dan kondisi lapangan. Akibatnya, kualitas infrastruktur menurun dan manfaat yang dirasakan masyarakat menjadi terbatas.
“Jika perencanaan dilakukan dengan matang, fasilitas publik akan lebih bermanfaat dan tahan lama. Pemerintah harus memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan memberi hasil nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain perencanaan, pemeliharaan infrastruktur menjadi aspek penting agar proyek tidak cepat rusak dan anggaran terbuang sia-sia. Supaad menekankan pemeliharaan harus menjadi bagian integral dari proses pembangunan, bukan kegiatan tambahan yang sering diabaikan.
“Pemeliharaan rutin membuat fasilitas lebih awet dan mengurangi biaya perbaikan di kemudian hari. Infrastruktur yang dibiarkan tanpa pemeliharaan akan cepat rusak dan merugikan masyarakat,” katanya.
Ia menyoroti perlunya pelibatan tim teknis, akademisi, dan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan. Dengan keterlibatan banyak pihak, pembangunan dapat menyesuaikan kebutuhan lokal dan menurunkan risiko kegagalan.
“Keterlibatan masyarakat dan ahli membuat proyek lebih tepat sasaran. Mereka yang memahami kondisi wilayah akan memberikan masukan yang berguna untuk perencanaan dan eksekusi,” tambahnya.
Supaad juga menekankan pentingnya integrasi antara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap proyek harus dipantau secara berkelanjutan agar dampaknya bisa diukur dan disesuaikan jika ada kendala.
“Evaluasi berkala penting agar proyek bisa diperbaiki sebelum masalah menjadi lebih besar. Ini bagian dari tata kelola infrastruktur yang profesional,” ujarnya.
Supaad juga menegaskan, DPRD akan terus memantau pelaksanaan proyek agar pembangunan di Kaltara berjalan dengan arah jelas, anggaran digunakan efisien, dan manfaatnya terasa luas.
Ia berharap pemerintah daerah mengutamakan kajian matang dan pemeliharaan berkelanjutan, sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan memberi hasil nyata bagi masyarakat.
“Bukan hanya membangun, tapi bagaimana infrastruktur itu berfungsi lama, aman, dan memberi manfaat bagi masyarakat. Dengan cara ini, pembangunan Kaltara tidak berhenti pada formalitas, tapi benar-benar mengangkat kualitas pelayanan publik,” tutup Supaad. (*/saf)











