TANJUNG SELOR, Headlinews.id– DPRD Kalimantan Utara mengesahkan tiga rancangan peraturan daerah (Ranperda), termasuk APBD 2026, dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kaltara, H. Achmad Djufrie, SE., MM, Selasa (25/11/2025).
Persetujuan ini sekaligus menjadi momentum bagi pemerintah provinsi untuk meninjau dan memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna menutup defisit anggaran.
Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, menegaskan pentingnya optimalisasi PAD sebagai langkah strategis.
“Kita sudah turun ke lapangan, memeriksa langsung alat-alat yang belum tercatat pajaknya, minyak yang belum masuk ke PAD. Ini harus digencarkan karena tanpa PAD yang cukup, kita tidak bisa bergerak maksimal. Mengandalkan pusat saja tidak selalu bisa,” ujarnya.
Ranperda APBD 2026 yang disetujui memiliki total pendapatan sebesar Rp2,224 triliun dan total belanja Rp2,274 triliun, sehingga tercatat defisit sekitar Rp30 miliar.
Menurut Djufrie, defisit ini akan ditutupi dari sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya.
“Banyak kegiatan yang belum terlaksana akan menjadi Silpa, dan sisa ini bisa menutup defisit bahkan lebih,” tambahnya.
Selain fokus pada pendapatan, DPRD menekankan efisiensi anggaran di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Djufrie menjelaskan beberapa OPD, termasuk Disperindagkop dan subsidi ongkos angkut (SOA), hampir tidak mendapatkan anggaran kegiatan, hanya rutin gaji dan tunjangan yang dibayarkan.
“Ini perlu diperhatikan supaya belanja lebih tepat sasaran dan prioritas kegiatan bisa terlaksana sesuai kebutuhan,” katanya.
Rapat paripurna tersebut dipimpin langsung oleh unsur pimpinan DPRD dan dihadiri seluruh anggota legislatif serta jajaran Pemerintah Provinsi.
Penetapan tiga Ranperda ini diharapkan menjadi dasar pelaksanaan program dan alokasi anggaran untuk tahun 2026, serta mendorong pemerintah provinsi memaksimalkan PAD agar pembangunan daerah berjalan efektif.
“Persetujuan Ranperda ini penting untuk menata keuangan daerah secara lebih baik, sekaligus menjadi pendorong agar setiap peluang pendapatan dapat dioptimalkan,” tutup Achmad Djufrie. (*/saf)











