SAMARINDA, Headlinews.id — Stabilitas harga bahan pangan kembali menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, terutama menjelang perayaan Nataru yang biasanya memicu lonjakan permintaan di berbagai pasar tradisional.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji menegaskan pengawasan harga dilakukan secara berkala untuk memastikan kondisi pasar tetap terkendali selama periode Natal dan Tahun Baru.
Pemprov Kaltim memprioritaskan pemantauan langsung guna mengetahui pergerakan harga di lapangan dan memastikan distribusi barang berlangsung lancar.
Berdasarkan pengecekan awal di beberapa pasar, Seno Aji menyebut harga kebutuhan pokok masih berada pada level stabil. Kondisi tersebut dinilai sejalan dengan capaian inflasi Kaltim yang tetap terkendali dalam dua kuartal terakhir.
“Hasil pantauan sampai saat ini menunjukkan pergerakan harga masih stabil. Inflasi daerah pun berada dalam posisi terjaga. Kita berupaya mempertahankan stabilitas ini sebagai bagian dari langkah mitigasi terhadap potensi tekanan inflasi akhir tahun,” ujarnya.
Ia menjelaskan pengalaman tahun-tahun sebelumnya menjadi acuan, beberapa komoditas seperti cabai, bawang, telur, ayam, dan beras berpotensi mengalami kenaikan permintaan menjelang Nataru.
Sehingga intensitas pemantauan dinaikkan agar potensi gejolak harga dapat dideteksi lebih cepat.
“Tim terus berada di lapangan untuk melihat langsung kondisi pasar. Beberapa kali pengecekan menunjukkan harga masih stabil sejauh ini, dan hal tersebut berpengaruh terhadap inflasi daerah yang tetap terjaga. Pengawasan akan dilakukan dari minggu ke minggu untuk melihat perubahan harga yang mungkin terjadi,” ujar Seno Aji.
Pemprov Kaltim juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Satgas Pangan, hingga para distributor.
Langkah ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan stok, terutama komoditas pangan yang masuk kategori rentan mengalami kenaikan.
Selain itu, Seno Aji menyoroti pentingnya kelancaran distribusi dari sentra produksi ke pasar-pasar.
Ia menegaskan berbagai pihak diminta memastikan tidak ada hambatan pasokan yang dapat memicu spekulasi maupun tindakan yang berdampak pada kenaikan harga di tingkat konsumen.
“Pengawasan menyeluruh tetap menjadi prioritas agar pasokan tidak mengalami gangguan. Setiap potensi hambatan distribusi akan direspons cepat supaya harga tetap stabil hingga perayaan Nataru berlangsung,” tegasnya.
Dengan pengawasan berkala dan sinergi lintas sektor, Pemprov Kaltim berharap masyarakat dapat melakukan aktivitas belanja menjelang akhir tahun dengan lebih tenang tanpa khawatir adanya lonjakan harga mendadak.
Pemerintah berharap kondisi pasar dapat terus terjaga hingga pergantian tahun.
“Fokus utama memastikan masyarakat tetap merasa aman dalam memenuhi kebutuhan harian sepanjang periode Nataru. Stabilitas harga menjadi bagian penting dari upaya menjaga kenyamanan tersebut,” tutup Seno Aji. (adv/Diskominfo Kaltim)










