SAMARINDA, Headlinews.id — Program Gratis Pendidikan (Gratispol) yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan dampak nyata bagi generasi muda daerah. Dibawah kepemimpinan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji, ribuan mahasiswa baru kini dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa terbebani biaya semester, kendala utama bagi banyak keluarga kurang mampu.
Sejak diluncurkan, Gratispol menjadi angin segar bagi para orang tua yang ingin anaknya menempuh pendidikan tinggi namun terkendala biaya. Program ini tidak hanya memberikan subsidi langsung, tetapi juga membuka akses pendidikan lebih luas bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.
Dengan adanya program ini, kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi kini tidak lagi menjadi hal yang sulit dijangkau bagi mahasiswa dari daerah terpencil maupun keluarga yang ekonominya terbatas.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah Mahmudah, mahasiswi semester 1 Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. Ia mengaku merasakan perubahan besar sejak terdaftar sebagai peserta Gratispol.
“Alhamdulillah, sangat terbantu ya dengan adanya Gratispol ini,” ujarnya dengan senyum lega saat ditemui di Samarinda.
Mahmudah menambahkan, keluarganya kini tidak lagi cemas memikirkan biaya kuliah yang biasanya menjadi beban setiap awal semester. Hal ini secara langsung meringankan tekanan finansial keluarga dan memungkinkan Mahmudah untuk lebih fokus dalam belajar.
Ia menceritakan seluruh proses sosialisasi dilakukan dengan baik oleh pihak kampus. Informasi mengenai skema bantuan, persyaratan, hingga jadwal pendaftaran disampaikan secara rinci sehingga mahasiswa baru bisa langsung memahami alurnya.
“Semua diarahkan dari kampus, kita hanya mengurus berkas dan verifikasi lewat web,” jelas Mahmudah.
Ia menekankan proses yang sederhana dan terpusat membuat mahasiswa tidak bingung dalam mengikuti tahapan administrasi.
Mekanisme daring yang diterapkan kampus juga mempermudah mahasiswa yang tinggal jauh dari lingkungan kampus. Cukup mengunggah dokumen dan menunggu verifikasi, mahasiswa sudah bisa memastikan status keikutsertaan mereka dalam program Gratispol.
Sistem ini dirancang agar mudah diakses oleh semua mahasiswa, baik dari kota maupun pedalaman, sehingga tidak ada yang tertinggal hanya karena lokasi atau jarak.
Menurut Mahmudah, program ini bukan hanya meringankan beban finansial, tetapi juga meningkatkan motivasi belajar. Banyak mahasiswa baru kini lebih fokus pada perkuliahan karena tidak terbebani bayang-bayang biaya pendidikan semester berikutnya.
“Dengan adanya bantuan ini, kami bisa belajar dengan tenang, fokus pada studi, dan lebih percaya diri dalam merencanakan masa depan,” ujarnya.
Bagi Mahmudah, Gratispol adalah kesempatan untuk mengejar cita-cita tanpa hambatan. Ia berharap program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak mahasiswa yang membutuhkan, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Program ini diyakini mampu menjadi pendorong utama lahirnya generasi muda yang siap bersaing dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.
Pemerintah Provinsi Kaltim menegaskan Gratispol merupakan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah. Dengan semakin banyak mahasiswa yang dapat mengakses pendidikan tinggi, diharapkan lahir generasi baru yang mampu mendorong kemajuan pembangunan Kalimantan Timur ke depan.
Program ini diharapkan juga memicu semangat belajar yang lebih tinggi, membuka peluang karier lebih luas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini memperlihatkan, Gratispol bukan hanya program bantuan pendidikan, tetapi juga investasi strategis bagi masa depan Kaltim, memberikan harapan baru bagi ribuan mahasiswa dan keluarga mereka.
Dampaknya yang terasa nyata di kampus maupun di rumah masing-masing mahasiswa menjadi bukti keberhasilan program ini dalam mendorong pemerataan pendidikan di provinsi ini. (*)










