NUNUKAN, Headlinews.id — Aspirasi masyarakat Nunukan Selatan yang menginginkan pemerataan akses air bersih mendapat tanggapan cepat dari Komisi II DPRD Nunukan. Dewan melakukan kunjungan kerja ke Perumda Tirtataka, Selasa (3/11/2025) untuk mendorong pembangunan jaringan pipa baru di sejumlah titik yang belum terlayani.
Kunjungan kerja ini menjadi langkah strategis DPRD dalam memastikan layanan dasar, khususnya air bersih, dapat menjangkau seluruh warga. Wilayah Nunukan Selatan selama ini menghadapi kendala distribusi air karena sebagian pemukiman berada jauh dari jaringan pipa utama.
Akibatnya, sebagian warga mengandalkan sumur gali, penampungan air hujan, atau membeli air bersih dari penjual untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam, S.H., menjelaskan, aspirasi yang diterima saat masa reses menjadi dasar kunjungan tersebut. Menurutnya, kebutuhan air bersih masih menjadi persoalan yang paling mendesak bagi warga di Nunukan Selatan.
“Banyak keluarga harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air bersih. Kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup mereka dan memerlukan perhatian serius agar seluruh warga memperoleh akses yang layak,” ujar Andi Fajrul.
Beberapa wilayah yang menjadi fokus prioritas pembangunan jaringan baru antara lain RT 10 Selisun (Gang Kapela), RT 03 dan RT 04 Panamas Kelurahan Mansapa, kawasan Pesantren Baitul Ulum, dan jalur KUA di RT 06 Mansapa. Komisi II DPRD juga mendorong agar jaringan diperluas ke RT 09 Poros Lapas Kelurahan Tanjung Harapan dan RT 13 Mamolo hingga Gang Haji Solong, yang selama ini masih minim layanan.
“Distribusi air bersih di wilayah ini harus diperluas sehingga seluruh warga dapat merasakan layanan yang layak. Setiap titik yang belum terlayani perlu menjadi prioritas pembangunan jaringan,” tambah Andi Fajrul.
Dalam kunjungan itu, anggota dewan juga mencatat sekitar 50 kepala keluarga yang berada di wilayah terdampak langsung. Mereka menghadapi kesulitan memperoleh air bersih, terutama saat musim kemarau, ketika debit air di sumur dan penampungan menurun drastis.
“Warga berharap akses air bersih dapat tersedia sepanjang tahun. Jumlah KK yang terdampak cukup banyak, sehingga rencana perluasan jaringan akan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan mereka,” ujarnya.
DPRD menegaskan akan terus mengawal proses perencanaan dan realisasi pembangunan jaringan agar aspirasi masyarakat dapat terealisasi.
“Hasil kunjungan ini akan kami tindaklanjuti, dan setiap rencana perluasan jaringan harus terlihat di lapangan agar warga merasakan manfaatnya,” tegas Andi Fajrul.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirtataka Nunukan, Arpiansyah, menyambut baik masukan dari DPRD. Ia menjelaskan, setiap usulan akan dikaji secara teknis untuk menyesuaikan dengan kapasitas produksi air, kondisi jaringan distribusi yang ada, dan kemampuan keuangan perusahaan.
“Kajian teknis akan menentukan wilayah mana yang bisa dilayani terlebih dahulu, sesuai skala prioritas dan kelayakan teknis. Semua usulan DPRD akan dimasukkan dalam perencanaan program tahun anggaran 2026,” kata Arpiansyah.
Arpiansyah menambahkan, selain pembangunan jaringan baru, pihaknya akan meninjau ulang jaringan lama untuk meningkatkan efisiensi distribusi, mengurangi kebocoran, dan memastikan pelayanan lebih stabil. Ia menekankan perlunya koordinasi erat dengan DPRD agar program air bersih dapat mencapai seluruh wilayah yang membutuhkan.
“Tujuan utamanya adalah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, bukan hanya memenuhi target distribusi, tetapi juga meringankan kesulitan sehari-hari warga,” ujarnya.
Menurut Arpiansyah, pembangunan jaringan baru akan memprioritaskan jalur dengan permukiman padat, lokasi sekolah, fasilitas kesehatan dan kantor pemerintahan.
“Sehingga distribusi air bersih tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendukung kegiatan sosial dan pendidikan,” tegasnya. (*/rn)










