SAMARINDA, Headlinews.id— Pendampingan berkelanjutan bagi peternak lokal menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mencegah penyakit hewan, menjaga imunitas ternak, dan mendorong peningkatan hasil peternakan di seluruh daerah.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim menegaskan program pendampingan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk pengembangan sektor ekonomi berbasis peternakan.
Langkah ini diterapkan melalui bimbingan teknis, disinfeksi kandang, vaksinasi, serta pemberian sarana pendukung bagi desa korporasi ternak maupun kelompok peternak di seluruh kabupaten dan kota.
Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, menekankan pentingnya biosekuriti sebagai fondasi menjaga kesehatan ternak. “Pendampingan dilakukan sepanjang tahun, termasuk disinfeksi rutin dan penyediaan sarana bagi peternak. Tujuannya agar ternak tetap sehat, produktif, dan mampu menghadapi risiko penyakit menular,” ujarnya.
Selain biosekuriti, vaksinasi menjadi strategi utama untuk memastikan ternak memiliki kekebalan optimal. Tim teknis DPKH secara berkala turun ke lapangan, menargetkan hewan ternak yang berisiko tinggi terjangkit penyakit seperti Lumpy Skin Disease (LSD).
Pengendalian faktor pembawa penyakit, termasuk lalat dan nyamuk, juga menjadi bagian dari protokol pencegahan.
“Vaksinasi menjadi ujung tombak kami. Setiap peternak didampingi agar memahami pentingnya kebersihan kandang dan segera melapor jika muncul tanda penyakit pada ternak. Edukasi rutin melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) juga terus dilakukan agar praktik pemeliharaan hewan lebih aman dan efektif,” tambah Fahmi.
Program pendampingan ini juga menekankan penguatan kapasitas peternak agar mampu mengelola usaha ternak secara mandiri dan berkelanjutan.
DPKH Kaltim bekerja sama dengan desa korporasi ternak untuk membangun sistem manajemen kandang, pengaturan pakan, serta kontrol kesehatan hewan yang konsisten.
Dampak positif program terlihat dari peningkatan produktivitas ternak di beberapa wilayah yang sudah dijangkau pendampingan. Fahmi menjelaskan,
“Dengan pendampingan intensif, imunitas ternak meningkat, produktivitas lebih stabil, dan peternak dapat mengandalkan ternaknya untuk mendukung ekonomi keluarga. Program ini juga membantu peternak mengantisipasi fluktuasi pasar dan risiko penyakit yang dapat mengurangi hasil usaha.”
Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem peternakan yang sehat dan tangguh, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih merata.
Selain menjaga kesehatan hewan, pendampingan berkelanjutan juga mendukung ketahanan pangan daerah, memberikan jaminan suplai protein hewani, dan menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola sektor peternakan.
“Setiap langkah yang diambil dirancang agar sektor peternakan semakin kuat, imunitas ternak tetap terjaga, dan produktivitas meningkat. Pendampingan rutin adalah investasi jangka panjang bagi kesejahteraan peternak dan masyarakat,” kata Fahmi. (adv/Diskominfo Kaltim)










