TARAKAN, Headlinews.id– Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud, menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan Bawaslu dalam menghadapi Pemilu Nasional dan Lokal mendatang. Ia mengingatkan, kelemahan dalam tubuh pengawas pemilu bisa memicu kegaduhan hingga chaos di masyarakat.
Dalam kegiatan Proyeksi Strategis Pengawasan Pemilu yang digelar Bawaslu Kota Tarakan di Hotel Duta, Rabu (17/9/2025), Ibnu Saud menekankan bahwa penguatan kelembagaan bukan hanya sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak.
“Kalau pemahaman terkait kelembagaan rendah, ditambah lembaganya tidak kokoh, itu bisa menimbulkan chaos. Anggaplah ada peserta pemilu yang merasa diperlakukan tidak adil, dampaknya bisa luas,” ujar Ibnu Saud.
Menurutnya, Bawaslu harus menjadi lembaga yang kuat, baik secara kelembagaan maupun kapasitas individu. Peningkatan keterampilan para personel pengawas pemilu juga mutlak dilakukan.
“Menghadapi orang protes itu perlu keterampilan khusus. Tidak semua orang bisa ketika digebrak meja lalu tetap tenang dan konsisten dengan keputusannya. Maka upgrading skill personel itu sangat penting,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai penguatan kelembagaan harus dipersiapkan sejak jauh-jauh hari sebelum pesta demokrasi berlangsung.
“Jangan sudah kebelet baru cari WC. Kalau acara seperti ini baru diadakan tahun 2029, itu sudah terlambat. Sekarang waktunya kita bicara jangka menengah dan jangka panjang, agar jelas apa yang ingin dicapai,” ungkapnya.
Ibnu juga menyinggung soal dinamika pelaksanaan pemilu pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan adanya pemisahan jadwal pileg dan pilkada. Menurutnya, kondisi ini merupakan pengalaman pertama bagi Indonesia sehingga belum bisa dipastikan hasil akhirnya.
“Kalau pemilu terpisah waktunya, ini kan baru pertama kali. Di Rusia atau Amerika ada contoh, tapi di Indonesia sejak Orde Baru selalu serentak. Nah, makanya kita harus siap mengantisipasi dengan memperkuat kelembagaan Bawaslu,” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Ibnu Saud memastikan Pemkot Tarakan mendukung penuh upaya Bawaslu dalam memperkokoh sistem pengawasan pemilu.
“Intinya Pemkot Tarakan mendukung. Acara ini bisa memberi pengayaan pengetahuan bagi semua pihak, termasuk partai politik dan aparat negara agar tidak justru menjadi masalah dalam pemilu,” pungkasnya. (rz)











