TARAKAN, Headlinews.id — Setelah diguncang gempa utama berkekuatan 4,8 magnitudo pada Rabu sore (5/11/2025), Kota Tarakan kembali mengalami gempa susulan dengan magnitudo 2,8 pada Jumat pagi (7/11/2025) pukul 05:28 WIB.
Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, M.Si. mengungkapkan berdasarkan data Stasiun Geofisika Balikpapan, episenter gempa berada di laut pada koordinat 3,3° LU dan 117,73° BT, sekitar 15 kilometer Tenggara Tarakan, dengan kedalaman 5 kilometer.
Gempa ini termasuk gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas Sesar Tarakan. Catatan BMKG, hingga pagi ini tercatat tujuh kejadian gempa susulan, dan masyarakat diminta tetap tenang serta waspada.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan,” kata Rasmid melalui rilis resmi, Jumat (7/11/2025).
Gempa susulan M2,8 dirasakan masyarakat dengan intensitas II-III MMI, yaitu getaran yang terasa nyata di dalam rumah dan seakan ada truk melintas. Meskipun terasa, hingga saat ini BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa susulan ini.
Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan selalu memastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali menempati rumah.
“Masyarakat dihimbau untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal dan memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan keselamatan sebelum kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi BMKG,” tuturnya
Ia menambahkan, Gempa M2,8 ini merupakan susulan dari gempa utama M4,8 yang mengguncang Tarakan pada Rabu sore (5/11/2025) pukul 17:37 WIB.
Meski gempa susulan ini tergolong ringan, BMKG menekankan agar masyarakat tetap waspada, terutama bagi bangunan yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat gempa M4,8. Pemantauan aktivitas seismik di wilayah Tarakan terus dilakukan sebagai bagian dari mitigasi risiko pascagempa.
“Hingga tanggal 07 November 2025 pukul 06:45:00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukan adanya tujuh kejadian gempa bumi susulan ( aftershock ),” imbuhnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat agar selalu memperhatikan keamanan struktur rumah dan fasilitas publik, serta mengikuti petunjuk evakuasi bila diperlukan. Langkah ini penting untuk meminimalisasi risiko cedera apabila terjadi guncangan susulan.
Dengan kondisi ini, pihak BMKG menegaskan pentingnya kewaspadaan, namun masyarakat diminta tidak panik dan menghindari penyebaran informasi yang tidak diverifikasi. Semua perkembangan gempa bumi di wilayah Tarakan akan terus dipantau dan diinformasikan secara resmi oleh BMKG.
“Pastikan informasi yang diterima masyarakat hanya berasal dari kanal resmi BMKG, termasuk akun Twitter @infoBMKG, website resmi www.bmkg.go.id, inatews.bmkg.go.id, maupun aplikasi mobile resmi BMKG,” katanya..
Pasca gempa 4,8 magnitudo sebelumnya, Pemerintah Kota Tarakan dan BPBD telah melakukan asesmen lapangan di berbagai wilayah terdampak, termasuk Mamburungan, Gunung Lingkas, Karang rejo, Selumit dan Pamusian.
Total 17 titik bencana telah dicatat dengan berbagai kerusakan rumah, mulai dari dapur runtuh, sisi rumah ambruk, hingga rumah roboh dengan kerangka yang hancur. Evakuasi dan bantuan darurat logistik terus dilakukan bagi warga terdampak.
Meski gempa M2,8 tergolong ringan, BPBD bersama TNI, Polri, dan instansi terkait tetap melakukan pemantauan kondisi bangunan serta kesiapsiagaan warga, mengingat beberapa rumah sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat gempa 4,8 magnitudo.
“Masyarakat diimbau tetap tenang, menghindari bangunan yang rusak, dan selalu memeriksa informasi resmi dari BMKG sebelum mengambil tindakan,” tutup Rasmid. (saf)









