TARAKAN, Headlinews.id— Kementerian Agama (Kemenag) Tarakan bersama Kantor Imigrasi memfasilitasi 116 calon jemaah haji untuk mengurus paspor lewat layanan paspor simpatik, Sabtu (20/9/2025).
Upaya ini menjadi bagian dari tahapan penting jelang musim haji 2026 mendatang sekaligus memastikan keberangkatan jemaah berjalan lancar.
Kasubsi Izin Tinggal Keimigrasian Kantor Imigrasi Tarakan, Aris Widodo, menegaskan bahwa layanan paspor simpatik merupakan bagian dari pelayanan khusus yang diberikan secara eventual atau sesuai permintaan instansi maupun kelompok masyarakat.
Dari total kuota 150 jemaah haji asal Tarakan tahun ini, sekitar 80 persen telah menyelesaikan dokumen perjalanan berupa paspor. Layanan ini bertujuan untuk mempermudah kelompok besar sehingga tidak perlu antre di hari kerja biasa.
“Prinsipnya hampir sama dengan easy paspor, di mana kami jemput bola untuk melayani minimal 50 pemohon. Prosedurnya dengan bersurat ke Kantor Imigrasi, lalu setelah mendapat persetujuan pimpinan, kegiatan bisa dilaksanakan. Untuk biaya PNBP tetap sesuai aturan yang berlaku,” jelas Aris.
Ia juga mengingatkan sejak 1 Juli 2025, Kantor Imigrasi Tarakan sudah sepenuhnya melayani paspor elektronik. Dokumen perjalanan ini tidak hanya lebih aman, tetapi juga berlaku hingga 10 tahun sesuai pilihan pemohon.
“Kalau untuk masa berlaku 5 tahun biayanya Rp650 ribu, sedangkan 10 tahun Rp950 ribu,” terang Aris.
Selain yang difasilitasi Kemenag, sejumlah calon jemaah juga mengurus paspor secara mandiri. Mereka bisa datang langsung ke kantor imigrasi (walk-in) maupun melalui aplikasi M-Paspor.
“Data administrasi jemaah yang didaftarkan lewat Kemenag diproses secara kolektif sehingga penyelesaiannya bisa lebih cepat, bahkan dalam satu hari,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Tarakan, Asmawan, menjelaskan sebagian besar calon jemaah baru pertama kali mengurus dokumen tersebut.
“26 orang menggunakan paspor lama, selebihnya membuat paspor baru. Ada juga yang melakukan penyesuaian nama agar sesuai dengan dokumen keberangkatan. Alhamdulillah semua proses berjalan lancar,” kata Asmawan.
Ia menambahkan, penyelesaian dokumen perjalanan hanyalah satu bagian dari rangkaian persiapan haji. Setelah ini, para calon jemaah juga akan dijadwalkan mengikuti sesi foto, senam sehat, hingga manasik haji pada November mendatang.
Menurutnya, manasik sangat penting untuk membekali jemaah pengetahuan serta kesiapan mental sebelum berangkat.
“Manasik ini wajib, agar jemaah tidak hanya siap secara administrasi, tetapi juga memahami tata cara ibadah, kondisi di tanah suci, dan bagaimana menjaga kesehatan selama menjalani rangkaian ibadah haji,” tegasnya. (rs)