TARAKAN, Headlinews.id – Pertamina Patra Niaga Kaltimut 8 memastikan penyaluran elpiji subsidi 3 kilogram di Kota Tarakan berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran. Upaya itu dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah serta pengawasan bersama instansi terkait di lapangan.
Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Patra Niaga Kaltimut 8, Seftian Reza Pangestu, mengatakan pihaknya secara rutin berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan inspeksi bersama. Langkah ini bertujuan memastikan distribusi sesuai ketentuan dan kebutuhan masyarakat.
“Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, kami selalu berkoordinasi dengan pemda, baik Pemprov maupun Disperindag, termasuk OPD terkait. Kami juga rutin melakukan sidak bersama dan pengecekan langsung di lapangan,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, saat ini terdapat lebih dari 400 pangkalan elpiji di Tarakan yang tersebar di seluruh wilayah kota. Jumlah tersebut dinilai cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas distribusi.
“Pangkalan di Tarakan cukup banyak, lebih dari 400 titik, dan sudah tersebar merata. Kami akan konfirmasi lagi jumlah pastinya, tapi secara umum kapasitasnya mencukupi untuk melayani warga,” jelasnya.
Terkait indikasi adanya praktik pangkalan nakal, Seftian menegaskan pihaknya tetap melakukan pengecekan rutin bersama agen di lapangan. Pertamina, kata dia, tidak segan menindaklanjuti setiap laporan atau temuan yang tidak sesuai aturan.
“Kalau ada indikasi ketidaksesuaian, pasti kami cek langsung di lapangan. Bila terbukti tidak sesuai, tentu akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku. Agen juga kami minta aktif mengawasi penyaluran di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.
Seftian menjelaskan, kuota elpiji nonsubsidi tidak dibatasi karena penyalurannya menyesuaikan permintaan pasar. Sementara untuk elpiji subsidi, distribusinya mengikuti Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas).
“Pertamina tidak menentukan kuota subsidi. Kami hanya menyalurkan sesuai kuota yang sudah ditetapkan pemerintah melalui SK Dirjen Migas,” katanya.
Adapun khusus di Kota Tarakan, kuota elpiji subsidi mencapai sekitar 280–300 metrik ton per bulan, atau setara 96 ribu hingga 97 ribu tabung. Jika dirata-ratakan, setiap hari ada sekitar 3.800 hingga 4.000 tabung yang disalurkan ke masyarakat, dengan pengecualian pada hari libur atau tanggal merah.
“Kalau dihitung per bulan, kira-kira 96 ribu tabung. Itu dibagi rata dengan hari penyaluran sekitar 25 hari kerja, jadi sekitar 3.800 sampai 4.000 tabung per hari masuk ke Tarakan,” terangnya.
Dengan pola distribusi tersebut, Pertamina berharap ketersediaan elpiji subsidi di Tarakan tetap terjaga. Seftian mengimbau masyarakat membeli di pangkalan resmi agar terhindar dari harga yang tidak sesuai dan penyaluran bisa benar-benar tepat sasaran. (rs)