TARAKAN, Headlinews.id — Pascagempa berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Kota Tarakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan tim untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat di lapangan.
Erik Akbar, penyuluh bencana BPBD Tarakan, menyampaikan hingga Senin (6/10/2025) pukul 11.00 WITA, tim mencatat sebanyak 17 titik bencana yang menimpa warga. Angka ini masih dapat bertambah karena informasi baru terus masuk.
“Total ada 17 kejadian bencana yang menimpa warga, antara lain di Mamburungan, Gunung Lingkas, Karajo, Selumit, Kampung 4, dan sejumlah wilayah di Tarakan Timur. Ini masih berkembang karena info terbaru terus masuk, termasuk dari Pamusian,” ujar Erik.
Dari data yang dirilis BPBD menyebutkan, kerusakan berat 2 terjadi di dua lokasi kejadian, kemudian rusak sedang 5 kejadian, rusak ringan di 9 lokasi. Ada juga satu swalayan yang mengalami kerusakan pada barang dagangan, namun tidak berpengaruh pada bangunan.
BPBD mencatat beragam kerusakan rumah, mulai dari dapur yang runtuh, sisi rumah yang ambruk, hingga rumah roboh dengan kerangka bangunan yang hancur, terutama di wilayah Pamusian.
Kerusakan ini terjadi karena konstruksi rumah yang lemah, bukan menggunakan kayu ulin atau material tahan air, dan sebagian sudah termakan usia. Dalam beberapa kasus, runtuhnya dinding mencapai 7 sampai 8 meter.
“Kalau tadi malam di RT 7 Kelurahan Mamburungan, dapurnya rontok, sementara di RT 9 samping rumahnya roboh. Semua ini masuk data, terutama yang paling parah di RT 9,” jelas Erik.
Meski kerusakan cukup signifikan, BPBD memastikan hingga kini belum ada korban jiwa. Beberapa warga hanya mengalami cedera ringan akibat panik, termasuk seorang anak-anak yang terjatuh dan seorang ibu yang kakinya tertimpa ringan. Semua korban telah mendapat pertolongan dan dievakuasi.
BPBD bersama stakeholder lain, termasuk TNI, Polri, PLN, serta pemerintah setempat, bekerja cepat untuk memastikan evakuasi dan penanganan darurat berjalan lancar.
Sedangkan untuk pasien rumah sakit yang terdampak gempa, tenda darurat disiapkan sebagai tempat evakuasi sementara. Tiga unit tenda disiapkan oleh BNPB, dibantu satu tenda dari Polri.
Namun, seluruh pasien juga sudah kembali masuk ke dalam rumah sakit sejak kondisi dipastikan aman malam tadi.
“Pasien rumah sakit sudah dikeluarkan semua dan ditampung di tenda darurat. Semua berjalan lancar dan kita fokus untuk keselamatan pasien,” ujar Erik.
Selain menyiapkan evakuasi darurat, BPBD juga tengah mendata dan menyiapkan Bantuan Darurat Logistik (BDL) dari BNPB. Bantuan ini akan diberikan kepada seluruh warga terdampak, baik pemilik rumah maupun penyewa.
Sebelum disalurkan, tim melakukan asesmen di lapangan untuk menentukan prioritas penerima dan kategori kerusakan. Bantuan yang disiapkan berupa kebutuhan hidup dasar, termasuk family kit yang berisi perlengkapan penting bagi korban bencana.
“Kami turun ke lapangan untuk penanganan darurat. PUPR dan Dinas Sosial akan menangani pembangunan kembali rumah, sementara BPBD fokus pada bantuan langsung dan mitigasi awal,” kata Erik.
BPBD menekankan prioritas penanganan adalah warga terdampak. Untuk fasilitas umum yang rusak, tim mencatat sementara posisi dan tingkat kerusakan, namun penanganan lanjutan akan dilakukan setelah asesmen.
Langkah ini juga berlaku untuk sekolah, BPBD sudah melakukan sosialisasi kesiapsiagaan gempa kepada sekolah-sekolah dan gedung perkantoran seperti Swiss-Bel Hotel Tarakan.
Selain kerusakan rumah, BPBD menerima laporan pohon tumbang di wilayah Danau Jempang, diduga akibat angin pascagempa. Tim BPBD terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan mitigasi lanjutan, termasuk evakuasi jika diperlukan.
Erik Akbar menambahkan, semua koordinasi lapangan berjalan cepat berkat kerja sama seluruh stakeholder. TNI dan Polri membantu evakuasi, PLN memantau jaringan listrik, sementara pemerintah kota memastikan bantuan logistik tersedia dan distribusi berjalan lancar.
“Kami pastikan semua warga yang terdampak mendapat bantuan. Tim asesmen akan memutuskan prioritas, sementara BPBD menyiapkan logistik dan koordinasi dengan semua pihak. Semua korban, terutama yang mengalami kerusakan berat, menjadi fokus penanganan kami,” tutup Erik.
Hingga saat ini, data BPBD masih terus diperbarui seiring masuknya laporan baru dari warga. Pemerintah dan BPBD Tarakan memastikan langkah mitigasi darurat, evakuasi, dan bantuan logistik dilakukan secara cepat dan menyeluruh, untuk meminimalkan dampak gempa bagi masyarakat.
Data kerusakan akibat gempa hingga 11.00 Wita, Kamis (06/11/2025)
Rusak Berat
Jalan Sungai Buaya RT. 7 Mamburungan
Jalan Kesuma Bangsa Gang Dermaga RT. 15 Mamburungan
Rusak Sedang
Belakang SDN 07 RT 09 Mamburungan
Swalayan Ramayana Jalan Gajah Mada, Karang Rejo
RT. 16 Selumit
Rt. 03 Mamburungan
RT. 03 Mamburungan
RT. 13 Kampung Empat
RT. 16 Selumit
Rusak Ringan
RT. 15 Kampung Enam
RT. 01 Kampung Enam
RT. 07 Mamburungan
RT. 12 Kampung Enam
RT. 01 Mamburungan
RT. 11 Mamburungan
RT. 08 Gang Bintang Belakang Bea Cukai, Lingkas Ujung
RT. 6 Gang Palem Lingkas Ujung
Sumber BPBD Tarakan










