TANA TIDUNG, Headlinews.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tana Tidung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan dan Pelaporan Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) di ruang rapat Disdikbud, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini diikuti puluhan bendahara sekolah dari jenjang TK, SD, hingga SMP se-Kabupaten Tana Tidung, sebagai upaya memperkuat pengelolaan keuangan sekolah yang transparan, akurat, dan berbasis digital.
Plt. Kepala Disdikbud Tana Tidung, Arman Jauhari, S.H., membuka langsung kegiatan tersebut. Dalam arahannya, ia menegaskan pengelolaan dana BOP memiliki peran strategis dalam mendukung kegiatan operasional satuan pendidikan, sehingga harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan sesuai ketentuan.
“BOP adalah sumber utama untuk menunjang berbagai kegiatan sekolah, mulai dari penyediaan alat belajar hingga operasional sehari-hari. Karena itu, pelaporannya harus dilakukan secara tertib dan benar agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujar Arman.
Ia menjelaskan, kegiatan bimtek kali ini menjadi bagian dari komitmen Disdikbud untuk mendorong percepatan digitalisasi sistem pelaporan keuangan pendidikan.
Melalui pemanfaatan aplikasi berbasis daring, seluruh proses penginputan dan pelaporan keuangan dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan mudah dipantau oleh pemerintah daerah.
“Sekarang zamannya serba digital. Kita harus beradaptasi. Dengan sistem baru ini, bendahara sekolah tidak perlu lagi menyusun laporan secara manual. Semua bisa dilakukan melalui aplikasi yang sudah terintegrasi dengan sistem keuangan daerah,” katanya.
Arman juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sekolah agar mampu menyesuaikan diri dengan sistem digital.
Menurutnya, kemampuan teknis dalam pengelolaan keuangan menjadi faktor penting agar program pemerintah dapat berjalan tepat sasaran.
“Kalau SDM-nya tidak siap, sistem sebagus apa pun tidak akan berjalan maksimal. Karena itu, kegiatan seperti ini sangat penting untuk memastikan setiap bendahara sekolah benar-benar paham tata cara pelaporan keuangan yang baik,” lanjutnya.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi forum pelatihan teknis, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan budaya kerja yang transparan dan akuntabel di lingkungan pendidikan.
Disdikbud, kata Arman, akan terus melakukan pendampingan kepada seluruh sekolah agar tidak ada lagi kendala administratif dalam proses pelaporan keuangan.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi. Jika masih ada kendala dalam pelaksanaan di lapangan, kami siap membantu. Prinsipnya, semua satuan pendidikan harus bisa menyampaikan laporan tepat waktu dan sesuai aturan,” tegasnya.
Lebih jauh, Arman menilai digitalisasi pelaporan bukan sekadar soal efisiensi, melainkan juga bagian dari upaya memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana pendidikan.
Dengan sistem yang transparan, masyarakat dapat ikut mengawasi sejauh mana dana pemerintah benar-benar digunakan untuk kepentingan peserta didik.
“Keterbukaan ini penting. Kami ingin memastikan setiap rupiah dari dana BOP benar-benar sampai pada tujuan, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Tana Tidung,” tutupnya.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan penyelenggara. Para bendahara sekolah diberi kesempatan mempraktikkan langsung proses pelaporan melalui aplikasi, sekaligus menyampaikan kendala teknis yang mungkin dihadapi di lapangan. (*)










