TARAKAN, Headlinews.id — Upaya memperkuat program Beasiswa Kaltara Unggul terus didorong DPRD Kalimantan Utara, tidak hanya melalui penguatan kebijakan pemerintah, tetapi juga lewat keterlibatan sektor swasta yang dinilai memiliki potensi luar biasa dalam mendukung dunia pendidikan.
Kalangan dewan memandang bahwa bantuan beasiswa tidak lagi bisa sepenuhnya mengandalkan anggaran pemerintah, terutama di tengah tekanan fiskal yang masih terjadi di daerah.
Pada kesempatan terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Syamsuddin Arfah, menilai dunia usaha perlu mendapat ruang lebih besar untuk ikut mengambil peran strategis melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
Menurutnya, kontribusi perusahaan bukan sekadar tambahan dukungan, tetapi dapat menjadi komponen penting dalam memperluas jangkauan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa di Kaltara.
Syamsuddin menjelaskan Kaltara memiliki lebih dari 5.000 perusahaan terdaftar, yang jika digerakkan secara kolektif dapat memberikan dampak signifikan.
Ia menilai selama ini pola sinergi antara pemerintah dan dunia usaha belum terbangun secara konsisten, padahal banyak perusahaan memiliki program CSR yang dapat diarahkan untuk sektor pendidikan.
“Kalau 5.000 perusahaan itu menyumbang sebagian kecil saja untuk pendidikan, hasilnya akan luar biasa. Tinggal perlu ada pola kerja sama yang rapi, karena potensi ini besar sekali,” kata Syamsuddin.
Ia menambahkan, beberapa perusahaan sebenarnya sudah memiliki program sosial, tetapi belum sepenuhnya terhubung dengan kebutuhan daerah termasuk peningkatan akses pendidikan.
“Harmonisasi kebijakan menjadi penting agar pemerintah daerah dapat menyediakan payung koordinatif dan memastikan penyaluran CSR berjalan tepat sasaran,” tandasnya.
Lebih jauh, Syamsuddin menegaskan program beasiswa merupakan bagian dari investasi jangka panjang bangsa. Ia mengingatkan kualitas generasi muda Kalimantan Utara pada 10–20 tahun mendatang sangat ditentukan oleh keberanian pemerintah dan dunia usaha untuk berkolaborasi sejak sekarang.
“Kita bicara masa depan Kaltara. Pendidikan tidak bisa ditunda, dan beasiswa ini adalah jembatan untuk membuka kesempatan yang lebih besar. Karena itu kolaborasi dari semua pihak sangat diperlukan,” tutupnya. (*/saf)











