TARAKAN, Headlinews.id– Ketua DPRD Kabupaten Bulungan menilai partai politik memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas pemerintahan dan mendorong pembangunan di Kalimantan Utara.
Menurutnya, kekuatan politik daerah tidak semestinya hanya diukur dari jumlah kursi di parlemen, tetapi dari kontribusi nyata dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Partai politik itu bukan hanya wadah untuk berkompetisi, tapi juga tempat lahirnya gagasan dan solusi bagi daerah. Kalau partai bisa bersinergi dengan pemerintah, maka arah pembangunan akan lebih jelas dan terarah,” ujar H. Achmad Djufrie, SE., MM.
Ketua DPRD Bulungan menambahkan, tantangan pembangunan daerah saat ini membutuhkan komunikasi lintas partai yang terbuka. Ia menekankan pentingnya politik yang sehat, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat.
“Stabilitas politik adalah kunci. Ketika partai mampu menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan kelompok, maka itu bentuk kedewasaan politik yang sesungguhnya,” tegasnya.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai menghadiri pelantikan pengurus DPD Partai Hanura Provinsi Kalimantan Utara periode 2025–2030 di Hotel Tarakan Plaza.
Dalam acara bertema “Daerah Berdaya, Indonesia Sejahtera” itu, Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Ingkong Ala, SE., M.Si., resmi dikukuhkan kembali sebagai Ketua DPD Hanura Kaltara untuk masa bakti lima tahun ke depan.
Pelantikan turut dihadiri Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., kemudian Wakil Ketua DPRD Kaltara, H. Muhammad Nasir, SE., MM., CSL., dan H. Muddain, ST., serta Anggota DPRD Kaltara serta Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Bulungan juga menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Partai Hanura di tingkat daerah.
Ia menilai Hanura menjadi salah satu partai yang konsisten menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah dan lembaga legislatif dalam menjalankan program pembangunan
“Kita perlu partai-partai yang solid dan aktif turun ke masyarakat. Politik harus hadir dengan cara yang menyejukkan, bukan memecah. Karena di ujungnya, semua bertujuan sama: mewujudkan kesejahteraan,” pungkasnya. (rn)









