KUDUS, Headlinews.id – Pertarungan sengit menanti lima pesilat Kalimantan Utara di Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025. Laga perdana yang digelar Jumat (17/10) di GOR Kapilutus, Djarum Kudus, menjadi momen krusial bagi tim Kaltara untuk menunjukkan kemampuan dan meraih posisi terbaik di tengah persaingan atlet dari seluruh provinsi.
Kelima pesilat akan bertanding di kelas dan nomor yang berbeda, menghadapi lawan-lawan tangguh yang telah dipersiapkan masing-masing provinsi dengan strategi matang.
Pelatih tim Kaltara, Dony Ari Yuwono, memastikan seluruh atlet dalam kondisi prima dan siap menghadapi laga pertama.
“Semua atlet berada dalam kondisi optimal. Mereka telah mengikuti program latihan intensif selama beberapa bulan terakhir, termasuk latihan teknik, fisik, dan simulasi pertandingan yang meniru kondisi arena PON. Fokus kami bukan sekadar menang, tetapi menyiapkan atlet agar tampil maksimal dan mampu beradaptasi dengan lawan yang berbeda gaya bertanding,” ujar Dony, Kamis (16/10/2025).
Dony menambahkan setiap pesilat memiliki peluang yang sama untuk meraih medali. Pihaknya terus menekankan disiplin, fokus, dan mental yang kuat.
“Setiap pertandingan menuntut konsentrasi penuh, ketepatan jurus, dan pengendalian emosi. Anak-anak sudah siap menghadapi tekanan, tapi mereka juga tetap harus waspada terhadap strategi lawan,” jelasnya.
Berdasarkan hasil drawing, Edo Yolanda (Jurus Tunggal Putra) akan menghadapi Faiz Abdiyan Madzkur dari Banten. Ahmad Fathul Azhar (Kelas A Putra) berhadapan dengan Faisal Akbar asal Aceh. Maulana Gading Kesuma (Kelas B Putra) dijadwalkan bertanding melawan Muhammad Agus Setiawan dari Papua Barat.
Kemudian Achmad Arjun Firdaus (Kelas C Putra) bertanding dengan Muhammad Ramdhani Wiyarta dari Jawa Timur. Sementara Faiz Rafiq Pratama Wahyudi (Kelas F Putra) mendapat bye dan otomatis melaju ke babak berikutnya, menunggu pemenang antara Alham Ahmad (Sultra) dan M. Sayyid (Sumut).
Dony menegaskan, persaingan PON Bela Diri 2025 sangat ketat karena setiap provinsi menurunkan atlet terbaik dengan persiapan matang. Meski demikian, ia pastikan kekuatan provinsi cukup merata.
“Tidak ada yang terlalu dominan. Ini membuat setiap pertandingan menuntut strategi yang matang, fokus penuh, dan pemanfaatan teknik secara tepat. Tim Kaltara sudah menyiapkan strategi spesifik untuk masing-masing lawan, tetapi yang terpenting adalah para atlet bisa mengendalikan tekanan dan menampilkan kemampuan terbaik mereka,” ujarnya.
Tim Kaltara telah tiba di Kudus beberapa hari sebelum pertandingan untuk beradaptasi dengan kondisi arena dan melakukan latihan ringan. Dony menekankan bahwa penyesuaian ini penting untuk menjaga kebugaran, membiasakan diri dengan atmosfer pertandingan, dan meminimalkan risiko cedera.
“Adaptasi adalah bagian penting dari persiapan, terutama untuk atlet yang harus bertanding di jam tertentu dan menghadapi arena baru,” katanya.
Selain fokus pada fisik dan teknik, Dony juga menekankan pentingnya mental bertanding dan sportivitas. “Kami menekankan pada semangat sportivitas. Semua atlet harus menghormati lawan dan mematuhi aturan pertandingan. Mental bertanding yang kuat akan menjadi pembeda dalam laga yang sengit ini,” jelasnya.
Dony menutup dengan menegaskan target tim Kaltara, realistis, minimal satu medali bisa diraih. Namun yang lebih penting adalah bagaimana para atlet menunjukkan performa terbaik, belajar dari setiap pertandingan, dan mengukir pengalaman berharga di level nasional.
“Minimal bisa mendapatkan satu medali. Tapi, setiap laga adalah kesempatan untuk mengukur kemampuan, memperbaiki teknik, dan meningkatkan mental bertanding,” tutupnya. (*)
Sumber : KONI Kaltara