NUSANTARA, Headlinews.id – Hampir setengah dari lantai Tower 14 Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi Rabu (1/10/2025) sore. Kebakaran sempat menimbulkan kepanikan di kalangan 608 pekerja yang tinggal di tower tersebut, sebagian besar berada di lantai 3 saat alarm berbunyi.
Api muncul sekitar pukul 17.05 WITA di salah satu kamar lantai 3 dan dengan cepat menyebar ke area sekitar sebelum berhasil dikendalikan. Suara sirine darurat dan bau asap membuat pekerja segera meninggalkan kamar dan berdesakan menuju jalur evakuasi yang sudah disiapkan oleh petugas keamanan.
Tower 14 sendiri merupakan hunian vertikal dengan empat lantai, terdiri dari 56 kamar, yang menampung pekerja dari berbagai proyek konstruksi, termasuk PT PP, PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya KSO Proyek Pembangunan Hunian Vertikal TNI.
Setiap kamar biasanya dihuni beberapa pekerja yang bekerja di proyek pembangunan Hunian Vertikal TNI di kawasan IKN. Kebakaran terjadi saat sebagian pekerja sedang beristirahat atau bersiap untuk aktivitas sore, sehingga respons cepat dari petugas keamanan dan manajemen tower menjadi kunci agar tidak ada korban jiwa.
Proses pemadaman dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Otorita IKN, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKP) PPU, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, dan mitra kerja konstruksi.
Tim pemadam menggunakan kombinasi air dan alat pemadam lain untuk mengendalikan kobaran api, sementara petugas keamanan memastikan jalur evakuasi tetap aman dan para pekerja tidak kembali ke kamar yang terbakar. Setelah hampir dua jam, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.55 WITA, kemudian dilakukan pendinginan menyeluruh agar tidak ada sisa api yang dapat menjalar ke bangunan lain.
Seluruh proses evakuasi dan pemadaman berjalan tertib, dengan pendataan para pekerja dilakukan secara sistematis. Pekerja yang terdampak kemudian dipindahkan sementara ke hunian lain di kawasan HPK, dengan fasilitas dasar seperti makan, minum, dan sanitasi tetap dijaga. Garis polisi juga dipasang untuk mendukung investigasi, sementara Unit Identifikasi Polres PPU dan Polda Kaltim sudah bekerja di lokasi.
Juru Bicara Otorita IKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN, Troy Pantouw, menjelaskan kronologi insiden ini.
“Tower ini terdiri dari empat lantai dengan total 56 kamar, menampung sekitar 608 pekerja konstruksi. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.55 WITA, dan kemudian dilakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa api yang dapat menjalar ke bangunan lain,” ujar Troy dalam keterangan resmi, Kamis (3/10/2025).
Troy menegaskan seluruh pekerja dalam keadaan baik dan telah dipindahkan ke hunian lain. “Kami pastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Seluruh pekerja sudah didata dan dipindahkan ke hunian lain, dan kebakaran hanya terjadi di Tower 14, tidak menjalar ke bangunan lain,” ujarnya.
Kebakaran menyebabkan kerusakan signifikan pada lantai 3 dan 4 Tower 14. “Setiap lantai terdampak ada 14 kamar yang mengalami kerusakan pada plafon, dinding, dan perabotan. Area sekitar kamar terdampak juga mengalami kerusakan akibat panas dan air pemadaman. Estimasi kerugian material saat ini masih dalam tahap pendataan oleh pihak Otorita IKN dan Building Management,” terang Troy.
Para pekerja terdampak sementara direlokasi ke dua hunian lain di kawasan HPK, yaitu Tower 02 (Bengkirai) Site 1B dan Tower 06 (Flamboyan) Site 1C. Troy menambahkan bahwa pihak Otorita IKN terus memantau kondisi para pekerja, memastikan mereka tetap nyaman dan aman selama proses pemulihan hunian terdampak.
Meskipun terjadi kebakaran, Troy memastikan seluruh kegiatan pembangunan IKN tetap berjalan normal. “Kami pastikan seluruh kegiatan pembangunan IKN tetap berjalan seperti biasa. Penanganan insiden ini melibatkan seluruh pihak terkait dan berjalan dengan cepat, sigap, dan terkoordinasi dengan baik,” katanya.
Otorita IKN juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari petugas keamanan, tim pemadam, aparat kepolisian, hingga mitra kerja konstruksi. Menurut Troy, koordinasi dan respon cepat semua pihak membuat insiden ini dapat ditangani dengan efektif, pekerja tetap aman, dan pembangunan IKN tidak terganggu. (*)