PENGABDIAN Akhmad Gozali selama lebih dari sembilan tahun merawat Masjid Adz-Dzikra di Jalan Cendana akhirnya membuahkan kesempatan yang tak pernah ia bayangkan: perjalanan umrah gratis melalui program Gratispol Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Program ini menyasar para marbot, penjaga musala, dan pengurus rumah ibadah lintas agama yang telah lama berdedikasi.
Sejak kecil, Akhmad sudah akrab dengan lingkungan masjid. Masjid Adz-Dzikra merupakan peninggalan keluarganya, sehingga sejak muda ia terbiasa ikut menjaga dan merawat fasilitas ibadah tersebut.
Keterlibatan itu berlanjut hingga ia resmi menjadi marbot tetap sekaligus aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
“Saya sudah jadi marbot lebih dari sembilan tahun. Kalau dihitung sejak remaja, sebenarnya sudah dari kecil saya membantu merawat masjid peninggalan keluarga,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Kesempatan umrah datang secara tak terduga. Akhmad tidak pernah membayangkan dapat pergi ke Tanah Suci mengingat biaya yang cukup besar. Saat mengetahui dirinya terpilih sebagai penerima manfaat, rasa syukur dan haru bercampur menjadi satu.
“Saya bersyukur sekali bisa ikut program umrah gratis dari Bapak Gubernur. Kalau pakai dana pribadi rasanya mustahil, jadi waktu tahu terpilih benar-benar tidak menyangka,” ungkapnya.
Ia berangkat pada 10 September 2025 bersama sejumlah marbot lain. Perjalanan selama sepuluh hari itu meninggalkan kesan mendalam, terutama ketika pertama kali melihat Ka’bah.
“Begitu melihat Ka’bah saya langsung menangis. Selama ini hanya melihat dari media sosial, dan ketika sampai di sana rasanya tidak bisa dilukiskan,” katanya.
Terkait proses pemilihan penerima program, Akhmad menjelaskan pendataan dilakukan oleh kelurahan dan KUA. Selain sebagai marbot, ia juga menjabat ketua RT sehingga komunikasi terkait administrasi berjalan lebih lancar. Setelah memenuhi syarat, ia menunggu pengumuman resmi.
“Kelurahan dan KUA yang mendata. Setelah syarat lengkap, saya tinggal menunggu pengumuman kurang lebih sebulan,” jelasnya.
Beberapa kebutuhan yang tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah, seperti vaksin dan paspor, ditanggung sendiri. Namun sebagian biaya kemudian diganti, termasuk uang saku di Tanah Suci.
“Yang dicover hampir semuanya, hanya vaksin dan paspor yang kami urus sendiri. Tapi alhamdulillah ada penggantian juga, jadi untuk saku di Tanah Suci,” katanya.
Bagi Akhmad, kesempatan tersebut merupakan jawaban dari doa panjang yang ia panjatkan sejak masa muda. Ia memaksimalkan seluruh waktu selama berada di Makkah dan Madinah, serta berharap marbot lain juga mendapatkan kesempatan yang sama.
“Perjalanan ini benar-benar luar biasa. Setiap waktu saya manfaatkan untuk ibadah karena ini impian sejak lama,” ucapnya.
Akhirnya, Akhmad berharap program Gratispol dapat terus diperluas sehingga lebih banyak penjaga rumah ibadah, baik masjid maupun tempat ibadah agama lain, memperoleh manfaat yang sama.
“Harapan kami program ini tetap berlangsung dan berkesinambungan, supaya marbot yang lain juga bisa merasakan manfaatnya,” pungkasnya.
adv/diskominfo Kaltim










