SAMARINDA, Headlinews.id — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur tetap berjalan terkendali meski melibatkan ribuan penerima manfaat, dengan pengawasan berkelanjutan terhadap 57 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
Program ini fokus memastikan anak-anak sekolah memperoleh asupan gizi yang aman, cukup, dan seimbang, sekaligus meminimalkan risiko keracunan atau masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan konsumsi makanan bergizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin menyatakan pengawasan dilakukan secara rutin dan menyeluruh, baik dari sisi distribusi makanan maupun kualitas dan keamanan gizi yang disediakan.
Hingga saat ini, pelaksanaan program masih dianggap berjalan baik. Meski sempat terjadi insiden minor di Balikpapan, secara keseluruhan tidak ditemukan kasus keracunan massal.
“Sejauh ini pelaksanaan MBG masih aman. Tim pengawas bekerja setiap hari memastikan makanan yang diterima anak-anak sesuai standar gizi dan higienitas. Semua SPPG kita pantau secara berkala,” ujar Jaya Mualimin, Jumat (21/12/2025).
Selain pengawasan distribusi, Dinas Kesehatan Kaltim juga menyelenggarakan pelatihan bagi penjamah makanan di setiap SPPG.
Materi pelatihan mencakup prosedur kebersihan, penyimpanan bahan pangan, cara memasak dan menyajikan makanan sesuai standar gizi, hingga metode pemantauan kualitas secara langsung.
“Pelatihan ini sangat penting agar penjamah memahami bagaimana mengolah dan menyajikan makanan sesuai standar. Dengan begitu, kualitas gizi dan keamanan makanan tetap terjamin, dari dapur hingga ke tangan penerima manfaat,” lanjutnya.
Program MBG ditujukan bagi sekitar 3.000 anak sekolah dari tingkat SD hingga SMP di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Pemerintah daerah menegaskan selain pengawasan rutin, evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dan memastikan seluruh anak yang menjadi penerima manfaat mendapatkan asupan gizi yang layak.
“MBG tidak hanya memberikan nutrisi, tapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga kesehatan dan mendukung tumbuh kembang anak. Ke depan, pengawasan akan terus diperkuat agar program ini tetap efektif dan manfaatnya bisa dirasakan semua anak penerima,” tutup Jaya Mualimin. (adv/Diskominfo Kaltim)










