SAMARINDA, Headlinews.id — Pergeseran ekspor di Kalimantan Timur dari batu bara ke industri kertas memberi peluang baru bagi pelaku UMKM dan sektor industri lokal untuk berperan lebih aktif dalam perdagangan internasional.
Fenomena ini juga menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Kaltim, Heni Purwaningsih menegaskan perubahan struktur komoditi ekspor tersebut terjadi akibat fluktuasi harga batu bara di pasar global yang membuat kontribusi sektor pertambangan menurun.
“Pergeseran ini menunjukkan ekonomi Kaltim tidak boleh hanya bergantung pada sumber daya alam tak terbarukan. Industri kertas kini menempati posisi tertinggi nilai ekspor, dan hal ini membuka peluang bagi sektor hilir serta UMKM untuk berkembang lebih kompetitif,” kata Heni, Senin (1/12/2025).
Ia menambahkan, pemerintah provinsi terus mendorong inovasi di sektor industri dan pengembangan produk lokal agar memiliki daya saing tinggi di pasar global.
“Kami fokus pada pembinaan industri berbasis sumber daya lokal, termasuk memperkuat kapasitas UMKM untuk masuk pasar ekspor. Langkah ini sekaligus mendukung program JosPol dalam inovasi industri dan penguatan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Menurut Heni, DPPKUKM Kaltim juga tengah memperluas kerja sama dengan pelaku industri dan eksportir, termasuk penyediaan fasilitas pendukung dan pelatihan agar produk olahan daerah bisa memenuhi standar internasional.
“Selain itu, kami terus membuka ruang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan industri yang berkelanjutan. Hal ini penting agar Kaltim bisa memanfaatkan potensi ekonominya secara optimal dan berkesinambungan,” jelasnya.
Lebih jauh, Heni menekankan transformasi ekonomi ini diharapkan membawa dampak langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha, terutama dalam menciptakan nilai tambah produk lokal dan peningkatan kesejahteraan.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi ini, mulai dari lapangan kerja baru, peningkatan kapasitas produksi UMKM, hingga pendapatan yang lebih stabil bagi industri lokal,” katanya.
Dengan adanya perubahan ini, Pemprov Kaltim memastikan akan mempercepat pengembangan sektor industri hilir, pertanian, perikanan, dan produk UMKM agar lebih berdaya saing.
“Ini bukan hanya soal ekspor, tetapi juga soal membangun ekonomi yang inklusif, kreatif, dan ramah lingkungan. Kami optimistis langkah ini akan memperkuat posisi Kaltim dalam perekonomian nasional maupun internasional,” pungkas Heni. (adv/Diskominfo Kaltim)










