TANJUNG SELOR, Headlinews.id– Bangun wilayah secara merata dan menyeluruh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan tetap konsisten tanpa meninggalkan daerah pedalaman maupun pesisir.
Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024–2029, arah pembangunan lima tahun ke depan difokuskan pada penguatan konektivitas, pengurangan ketimpangan, dan pemerataan pelayanan publik.
Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan kesenjangan pembangunan antarkawasan telah lama menjadi tantangan utama di daerah. Menurutnya, pendekatan pembangunan berbasis koridor wilayah dipilih untuk menjawab persoalan tersebut secara lebih terstruktur.
“Strategi pembangunan daerah kami bagi ke dalam lima koridor. Tujuannya agar setiap wilayah—baik pesisir, pedalaman, maupun perkotaan—memiliki peran dan prioritas yang jelas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan layanan,” ujar Syarwani, Kamis (24/7/2025).
Dalam dokumen RPJMD terbaru, Pemkab Bulungan menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerataan infrastruktur dasar, serta transformasi digital sebagai fokus utama.
Isu-isu ini dianggap mendasar untuk mendorong daya saing daerah di tengah perubahan global.
Syarwani juga menekankan bahwa RPJMD tidak hanya berisi pembangunan fisik, tetapi mencakup strategi sosial dan ekonomi yang berpihak pada masyarakat bawah.
“Termasuk didalamnya program untuk pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan desa berbasis potensi lokal,” tandasnya.
Selain itu, pemerintah daerah turut mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap kebijakan. Seluruh rencana diarahkan agar sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya dalam pelestarian lingkungan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.
“Pembangunan fisik memang penting, tapi tak kalah penting adalah menjamin lingkungan tetap terjaga dan masyarakat kita makin tangguh menghadapi tantangan sosial ekonomi,” tegasnya lagi.
Dengan RPJMD sebagai dokumen strategis, seluruh perangkat daerah, mitra pembangunan, dan pelaku usaha diharapkan memiliki acuan yang sama dalam merancang kegiatan yang terarah dan berdampak langsung pada masyarakat.
Syarwani optimistis arah pembangunan lima tahun ke depan akan membawa perubahan nyata di lapangan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan dan pelaksanaan program-program pembangunan.
“Kita ingin pembangunan yang tidak hanya terpusat di kota. Desa-desa juga harus tumbuh. Wilayah pinggiran pun harus dapat akses yang sama. Itulah esensi pembangunan inklusif yang ingin kami wujudkan,” pungkasnya. (rn)