TANJUNG SELOR, Headlinews.id — Ketua PURT Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hasan Basri, menaruh perhatian serius terhadap dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa SMA Negeri 1 Tanjung Selor. Insiden tersebut kembali mencuatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap program makan bergizi (MBG) yang dijalankan di sekolah-sekolah, terutama di Kalimantan Utara (Kaltara), yang sebelumnya juga pernah mengalami kejadian serupa.
Berdasarkan laporan yang diterima Hasan Basri, peristiwa ini mengakibatkan dua siswa harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Beberapa siswa lain mengalami gejala mual hingga terpaksa dijemput pulang oleh orang tua mereka. Dugaan sementara, penyebab keracunan berkaitan dengan proses pengiriman makanan ke sekolah.
“Sekolah meminta makanan diantar pukul 10.00–11.00 Wita untuk dikonsumsi pukul 12.00 Wita. Namun praktiknya, ada yang dikirim lebih awal bahkan hingga sore hari,” ujar Hasan Basri, senator asal daerah pemilihan (Dapil) Kaltara.
Menindaklanjuti kasus ini, Hasan Basri mendesak pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) segera melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menekankan pentingnya memastikan semua syarat penyedia program MBG terpenuhi sebelum makanan didistribusikan kepada siswa.
“Hasil rapat kerja dengan BGN, kami meminta seluruh anggota DPD untuk melakukan pengawasan,” tegasnya.
Hasan Basri menambahkan, pengawasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga harus melibatkan pemerintah daerah, termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta aparat TNI dan Polri. Menurutnya, karena program MBG merupakan program nasional, sinergi lintas lembaga menjadi kunci agar pelaksanaannya berjalan baik dan aman.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya evaluasi yang bersifat proaktif. Evaluasi harus dilakukan sejak tahap perencanaan dan pelaksanaan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas makanan yang disalurkan. “Jangan sudah kejadian baru evaluasi, tapi sebelum kejadian itu lebih utama,” ujarnya.
Sembari menunggu hasil uji laboratorium (lab) yang akan memastikan penyebab pasti kasus keracunan, Hasan Basri meminta agar kegiatan MBG dihentikan sementara waktu sesuai prosedur operasional standar (SOP).
“Ini demi keamanan dan keselamatan para siswa,” pungkasnya. (*)