TANJUNG SELOR, Headlinews.id — Tingginya minat wisatawan Brunei dan Malaysia yang datang ke hulu Sungai Kayan hanya untuk memancing ikan eksotis menunjukkan potensi wisata alam Bulungan yang selama ini belum tergarap maksimal.
Fenomena tersebut disampaikan Bupati Bulungan, Syarwani, yang menilai kunjungan wisatawan mancanegara dalam dua tahun terakhir memberi gambaran jelas Sungai Kayan menyimpan nilai ekonomi besar apabila dikelola secara profesional.
Ia menjelaskan, wisatawan asing rela mengeluarkan biaya hingga puluhan juta rupiah demi menikmati pengalaman memancing ikan pelian atau bader—spesies endemik yang oleh masyarakat Dayak dikenal sebagai ikan mit.
“Dalam beberapa kunjungan yang tercatat, para wisatawan dari Brunei dan Malaysia datang dengan tujuan khusus, yaitu berburu pengalaman memancing ikan endemik yang hanya dapat ditemukan di hulu Sungai Kayan,” ujar Syarwani.
Menurutnya, paket wisata memancing yang berlangsung selama tiga hari bahkan dapat mencapai Rp25 juta per orang. Bagi wisatawan, keaslian sungai, tantangan alam, serta keberadaan ikan langka menjadi nilai eksklusif yang jarang ditemui di negara lain.
Syarwani menilai tren ini membuktikan ekosistem Sungai Kayan memiliki kekuatan daya tarik yang seharusnya mampu menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Ketertarikan wisatawan asing sebenarnya menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai jual tinggi. Alamnya masih terjaga, ikannya unik, dan pengalaman yang ditawarkan betul-betul berbeda dari destinasi lain,” katanya.
Ia mengungkapkan intensitas kunjungan wisatawan mancanegara mulai terdeteksi pada 2022–2023, meski kemungkinan kegiatan serupa sudah berlangsung jauh lebih lama tanpa tercatat secara resmi. Karena itu, ia menilai momen ini tidak boleh dibiarkan berlalu tanpa inovasi dan pengelolaan terarah.
“Potensi sebesar ini tidak boleh dibiarkan berjalan sendirian. Perlu ada pengemasan wisata yang terstruktur agar manfaat ekonominya benar-benar kembali ke masyarakat di hulu,” tambahnya.
Selain dari sisi ekonomi, Syarwani menyoroti peran pemuda sebagai motor penggerak dalam pengembangan wisata, sejalan dengan lima koridor pembangunan Bulungan. Setiap wilayah, kata dia, memiliki karakteristik yang dapat diperkuat melalui sektor pariwisata.
“Pemuda dapat mengambil posisi penting dalam pengembangan Sungai Kayan. Dengan kreativitas dan energi mereka, model wisata yang menarik dan berkelanjutan bisa dibangun,” ujarnya.
Ia menegaskan, saat ini merupakan momentum terbaik bagi masyarakat Bulungan untuk mengambil peran lebih besar sebelum potensi Sungai Kayan justru kembali dimanfaatkan oleh pihak lain yang bergerak lebih cepat.
“Minat wisatawan luar negeri sudah terlihat nyata. Ini saatnya berbenah dan memastikan Sungai Kayan menjadi ikon kebanggaan sekaligus penggerak ekonomi baru bagi daerah,” pungkasnya. (rn)











