TANJUNG SELOR, Headlinews.id – Langkah besar menuju Bulungan yang lebih mandiri dan berkelanjutan dimulai melalui kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kolaborasi ini menempatkan Koridor Barat sebagai kawasan pangan masa depan, yang akan dikembangkan melalui riset, inovasi, dan pemberdayaan pemuda desa.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan kerja sama tersebut menjadi bagian penting dari penyusunan dan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kesepahaman ini ditegaskan melalui penandatanganan MoU antara Pemkab Bulungan dan IPB beberapa hari lalu.
“MoU bersama Rektor IPB menjadi langkah strategis untuk memperkuat konsep pembangunan Kabupaten Bulungan, terutama dalam penajaman arah pembangunan melalui RPJMD,” ujar Syarwani.
Ia menjelaskan pembangunan daerah kini diarahkan pada lima koridor utama yang berbasis potensi wilayah. Salah satu yang diakselerasi adalah Koridor Barat, mencakup 10 desa di Kecamatan Peso, yang diproyeksikan sebagai kawasan pangan cepat tumbuh.
“Salah satu pilot project kita adalah Koridor Barat yang melibatkan 10 desa di Kecamatan Peso. Harapan kami, dari setiap desa lahir minimal tiga anak muda yang punya kompetensi untuk mendorong percepatan pembangunan,” ungkapnya.
Dalam kerja sama tersebut, konsep besar yang diusung adalah pengembangan pangan berkelanjutan. Program ini akan dijalankan melalui kolaborasi antara pemda, IPB, jejaring media desa, serta mitra strategis lainnya. Pemkab Bulungan menargetkan lahirnya sedikitnya 30 pemuda kompeten dari desa-desa di Koridor Barat.
“Minimal kita dapat menghasilkan tiga pemuda di setiap desa yang memahami pembangunan berkelanjutan, khususnya pangan berkelanjutan di Bulungan,” tegasnya.
Selain itu, Desa Long Buang di Kecamatan Peso ditetapkan sebagai lokasi utama pilot project. Kawasan tersebut akan dikembangkan secara terintegrasi mencakup sektor pangan, perkebunan, peternakan, hingga perikanan.
“Desa Long Buang akan menjadi lokasi pilot project. Kita tidak hanya fokus pada pangan dan perkebunan, tetapi juga peternakan dan perikanan dengan pendekatan budidaya yang tepat,” kata Syarwani.
Bupati juga meminta dukungan IPB terhadap program konservasi sumber daya alam, termasuk pelestarian ikan endemik Sungai Kayan yang kini terancam berkurang akibat perubahan ekosistem hulu.
“Saya meminta IPB untuk membantu mempertahankan keberadaan ikan endemik Sungai Kayan melalui penguatan budidaya perikanan. Ini penting agar kekayaan alam kita tetap lestari dan menjadi kebanggaan daerah,” tambahnya.
Ia menegaskan, potensi lokal di Kecamatan Peso telah dipetakan bersama masyarakat sehingga menjadi dasar kuat untuk memastikan pembangunan koridor sesuai karakter wilayah.
“Dengan kerja sama ini, kami menargetkan Koridor Barat berkembang sebagai kawasan pangan cepat tumbuh yang digerakkan oleh generasi muda. Ini sejalan dengan visi pembangunan Bulungan yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan,” tutupnya. (rn)











