TANJUNG SELOR, Headlinews.id – Upaya memperkuat pengawasan pemilu di Kabupaten Bulungan, semakin ditegaskan dengan terjalinnya kerja sama antara Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bulungan.
Kedua lembaga resmi menandatangani perjanjian kerja sama pada Jumat (15/8/2025), sebuah langkah yang dinilai strategis untuk menciptakan pemilu yang lebih demokratis, transparan, dan partisipatif.
Penandatanganan berlangsung di Kantor Bawaslu Bulungan, Tanjung Selor, tepat pukul 13.30 WITA. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-7 Bawaslu Kabupaten/Kota.
Dokumen kerja sama diteken langsung oleh Ketua Bawaslu Bulungan, Dwi Suprapto, dan Ketua PWI Bulungan, Fathu Rizqil Mufid.
Acara turut dihadiri jajaran sekretariat Bawaslu, pengurus PWI Bulungan, serta perwakilan Kesbangpol Bulungan, Said Bin Salim.
Prosesi ini juga dirangkai dengan pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur sekaligus simbol sinergi baru antara pengawas pemilu, insan pers, dan pemerintah daerah.
Ketua Bawaslu Bulungan, Dwi Suprapto, menekankan bahwa peran pers sangat vital dalam memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang jernih dan akurat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan PWI dan insan pers menjadi kunci agar pesan pengawasan pemilu sampai ke masyarakat. Pers bukan hanya mitra publikasi, tetapi bagian penting dari pengawasan partisipatif,” tegasnya.
Dwi menambahkan, melalui dukungan media, informasi mengenai tugas dan fungsi Bawaslu dapat tersampaikan lebih luas.
“Edukasi pemilih hanya akan berhasil jika ada keterbukaan informasi. Dengan pers, kami berharap lahir masyarakat yang semakin sadar, kritis, dan berani menolak praktik kecurangan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWI Bulungan, Fathu Rizqil Mufid, menyampaikan komitmen PWI untuk mengawal jalannya pemilu melalui pemberitaan yang kredibel.
“PWI berdiri di garis depan dalam memastikan masyarakat mendapat informasi yang benar. Apresiasi kami kepada Bawaslu yang selalu terbuka terhadap insan pers. Keterbukaan ini sangat penting, karena masyarakat berhak mengetahui informasi yang benar dari media yang profesional,” kata Fathu.
Fathu juga menegaskan, tantangan terbesar menjelang pemilu adalah maraknya hoaks dan disinformasi. Karena itu, kerja sama dengan Bawaslu menjadi momentum penting.
“Kami siap bersinergi melawan hoaks, ujaran kebencian, dan segala bentuk politisasi SARA. Pers punya kewajiban moral menjaga suasana demokrasi tetap sehat dan damai,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan Kesbangpol Bulungan, Said Bin Salim, menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kolaborasi tersebut. Ia menilai sinergi antara lembaga pengawas pemilu dan pers akan memberi dampak positif pada masyarakat.
“Kami mendukung penuh langkah ini. Keterlibatan PWI Bulungan akan memperkuat posisi Bawaslu dalam edukasi demokrasi di tengah masyarakat,” ujarnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang tertuang dalam perjanjian mencakup sosialisasi dan edukasi kepemiluan melalui media massa, pelatihan bersama bagi wartawan dan masyarakat, penguatan pengawasan partisipatif, hingga kampanye menolak politik uang dan ujaran kebencian.
Dengan adanya kerja sama ini, Bawaslu dan PWI Bulungan sepakat meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga integritas pemilu. Memastikan seluruh tahapan berjalan jujur, adil, dan transparan demi lahirnya demokrasi berkualitas di Kabupaten Bulungan. (*)