BALIKPAPAN, Headlinews.id– Sedikitnya ada sebanyak 40 peserta yang berasal dari 18 komunitas berbeda, menggelar aksi bersih bersama di sekitar sungai sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, Minggu (9/2/2025).
Aksi ini diprakarsai oleh Rembuk Pemuda dan diikuti oleh berbagai komunitas serta organisasi pemuda sebagai bentuk komunitas peduli lingkungan. kegiatan ini terdiri dari dua rangkaian utama, kegiatan rating dari GC, lalu ditutup dengan aksi bersih-bersih di sekitar lokasi sungai.
“Aksi utama fokus pada pembersihan area sekitar sungai, dengan sampah yang dikumpulkan di titik tertentu sebelum dibawa ke tempat pembuangan yang sesuai,” kata Ketua panitia, Husein.
Ia juga menambahkan, dari peserta yang mengikuti kegiatan termasuk didalamnya Himpunan Pemuda Mahasiswa Mesir Rempulu (HPMEM), Komunitas Cinta Balikpapan, Pemuda Pancasila, serta komunitas pecinta skuter dan vespa.
Melalui kegiatan tersebut, Husein mengungkapkan diharapkan para peserta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sekaligus mendorong aksi nyata dalam mengatasi permasalahan sampah, terutama di area sungai.
“Kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan. Sampah yang menumpuk di sekitar sungai bukan hanya mengganggu keindahan, tetapi juga berdampak buruk bagi ekosistem,” tambahnya.
Selain itu, aksi ini juga diharapkan bisa menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
“Sekaligus mempererat hubungan antar komunitas yang memiliki visi serupa, menjaga kebersihan lingkungan,” tandasnya.
Aksi bersih sungai yang dilakukan belasan komunitas peduli lingkungan mendapatkan apresiasi dari warga sekitar sungai. Terlebih lagi, masalah sampah di pesisir Balikpapan ini sudah seharusnya menjadi perhatian berbagai pihak.
Ketua RT 01, Purwoko, menjelaskan bahwa upaya pembersihan ini melibatkan berbagai elemen, termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan komunitas dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Ia menyebutkan, sampah yang terbawa gelombang dari laut lepas, terutama pada bulan Mei hingga Agustus, kerap menumpuk di pesisir. Berbagai komunitas dan masyarakat sekitar pun turut berperan dalam membersihkan area pantai secara rutin.
“Sampah yang terdampar di pesisir ini sebenarnya berasal dari berbagai tempat, termasuk daerah Penajam. Ada bukti, seperti buah bako-bako yang berasal dari Penajam dan barang-barang lainnya yang terbawa arus hingga ke sini,” ungkapnya.
Meski demikian, ia mengaku bersyukur ada tiga orang dari DLH yang menetap di wilayahnya untuk membantu pembersihan setiap hari.
“Tapi, ketika ombak besar datang dari selatan, jumlah tenaga kerja ini belum cukup, sehingga kami mengajak komunitas untuk ikut serta,” ujarnya.
Purwoko menambahkan, selain komunitas lokal, nantinya pada 22 Februari mendatang, komunitas dari mancanegara juga akan bergabung dalam aksi bersih pantai.
“Dari warga sekitar juga ada yang membantu, terutama di sore hari. Tapi kalau musim sampah datang, jumlahnya bisa jauh lebih banyak dari sekarang,” tambah Purwoko.
Purwoko berharap pemerintah setempat dapat memberikan dukungan berupa alat yang lebih efektif untuk membantu pekerjaan di lapangan. Menurutnya, jika sudah ada alat, meskipun kecil yang bisa membantu pekerja pasti akan sangat bermanfaat.
“Ini yang kami harapkan dari pemerintah kota, karena kalau tidak ada bantuan dari pemerintah setempat, sulit rasanya mengandalkan pemerintah pusat,” katanya.
Ditambah lagi, pada Maret mendatang, oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV akan memulai proyek pelebaran jalan di sekitar area pesisir.
“Jalan yang saat ini hanya selebar 1,2 meter rencananya akan diperlebar hingga 3 meter agar kendaraan kecil bisa masuk dan membantu pengangkutan sampah,” jelasnya.
Ia pun menilai, dengan semakin bersihnya area pantai, masyarakat dan pengunjung kini merasa lebih nyaman. Terlebih lagi, dulu banyak sampah yang mengakibatkan sekitar pantai tampak kotor, banyak komentar negatif di media sosial.
“Sekarang sudah lebih bersih, dan pengunjung juga senang. Tapi jangan cuma komen di IG atau Facebook, lebih baik datang dan ikut kerja bakti,” tegas Purwoko.
Purwoko berharap, nantinya upaya menjaga kebersihan ini tidak hanya berfokus pada kebersihan pantai, tetapi juga akan diperluas ke daerah sungai untuk mengurangi jumlah sampah yang terbawa ke laut.
“Kita berharap, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, masalah sampah di pesisir Balikpapan dapat teratasi, jadi kawasan ini tetap indah dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan,” harapnya. (*)