BALIKPAPAN, Headlinews.id — Aktivitas masyarakat di Taman 3 Generasi, Balikpapan Selatan, kian meningkat seiring bertambahnya jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di sekitar kawasan tersebut.
Kehadiran pedagang yang beroperasi di area depan taman, tepatnya di sekitar SMA Negeri 5 Balikpapan, dinilai turut menggerakkan ekonomi warga. Namun di sisi lain, kondisi kebersihan taman mulai menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Balikpapan, Afrrizal Rahman, mengatakan bahwa sejumlah temuan di lapangan masih menunjukkan adanya pedagang maupun pengunjung yang meninggalkan sampah sembarangan.
Situasi ini, kata dia, menuntut peningkatan kedisiplinan seluruh pihak untuk menjaga taman sebagai ruang publik yang nyaman.
“Kami mengimbau para pelaku usaha dan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan. Taman ini adalah ruang publik yang harus kita jaga bersama. Balikpapan dikenal sebagai kota bersih, jadi mari kita tunjukkan komitmen itu mulai dari hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya,” ujar Afrrizal, Kamis (20/11/2025).
Ia menjelaskan, DLH telah menempatkan tempat sampah di sejumlah titik strategis sebagai upaya menjaga lingkungan taman. Namun fasilitas tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik.
Beberapa pedagang masih terlihat membuang sisa dagangan begitu saja, sementara sebagian pengunjung meninggalkan bekas makanan dan minuman di bangku taman maupun area bermain.
DLH menggandeng Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat untuk memberikan edukasi langsung kepada para pelaku UMKM yang berjualan di sekitar taman. Pedagang berada di bawah pembinaan LPM, sehingga koordinasi dinilai akan lebih efektif untuk mendorong perubahan perilaku.
“Kami sudah meminta bantuan LPM agar pelan-pelan dilakukan edukasi, terutama pentingnya menjaga kebersihan di area jualan. Tempat usaha yang bersih tentu membuat pembeli merasa nyaman, dan itu juga akan berdampak pada keberlangsungan usaha mereka,” jelasnya.
Afrrizal menambahkan, keberadaan sampah bukan hanya mengganggu estetika taman, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, khususnya bagi anak-anak yang setiap hari bermain di Taman 3 Generasi.
Lingkungan yang kotor dapat mengundang serangga, mencemari area bermain, dan merusak kualitas ruang publik yang diperuntukkan bagi semua kalangan.
Selain edukasi, DLH juga akan mengevaluasi pola pengawasan dan kebersihan di kawasan taman. Penataan ulang lokasi UMKM tidak menutup kemungkinan dilakukan apabila ditemukan kondisi yang berpotensi menurunkan kualitas lingkungan ruang terbuka tersebut.
Ia berharap seluruh pengunjung, pedagang, hingga komunitas lokal dapat turut serta menjaga Taman 3 Generasi agar tetap bersih, aman, dan menyenangkan sebagai ruang rekreasi keluarga.
“Taman yang bersih tentu membuat semua orang senang. Anak-anak bisa bermain dengan aman, pengunjung nyaman, dan pelaku usaha pun bisa berjualan dengan lebih tertib. Mari kita jaga taman kita, jaga Balikpapan agar tetap bersih,” tutup Afrrizal. (*)










