TARAKAN, Headlinews.id – Peredaran narkotika di wilayah perbatasan menjadi perhatian serius Bea Cukai Tarakan. Mengantisipasi masuknya barang haram itu, pengawasan jalur laut diperketat melalui patroli gabungan dan pemeriksaan penumpang dari Malaysia.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan, Wahyu Budi Utomo, mengungkapkan, pencegahan narkotika bukan hanya tanggung jawab satu instansi, melainkan seluruh aparat penegak hukum.
“Narkoba ini bisa menghancurkan bangsa. Karena itu, kita semua harus bersama-sama mencegah agar barang ini tidak masuk,” ujarnya.
Ia menjelaskan, patroli gabungan telah rutin dilakukan bersama TNI AL, Polairud, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP). Pengawasan dilakukan di wilayah laut maupun darat, termasuk pada kedatangan penumpang dari Malaysia.
Setiap harinya, petugas Bea Cukai bersama aparat lainnya melakukan pemeriksaan di Pelabuhan Malundung terhadap kapal penumpang dari Tawau, Malaysia, yang langsung bersandar di Tarakan.
Di pelabuhan tersebut telah dipasang satu unit X-ray untuk mendeteksi keberadaan narkoba di barang bawaan penumpang.
“Selain X-ray, ke depan kami juga berencana melibatkan anjing pelacak untuk mempermudah pelacakan. Unitnya sudah ada, hanya jumlahnya terbatas, jadi akan kita sesuaikan dengan kebutuhan di sini,” kata Wahyu.
Menurutnya, unit anjing pelacak yang dimaksud saat ini ditempatkan di Nunukan untuk mendukung pengawasan di perbatasan darat. Namun, jika kasus di wilayah itu mulai menurun, peralatan tersebut dapat dipindahkan ke Tarakan.
Wahyu menambahkan, kasus narkotika paling banyak ditemukan di Nunukan karena lokasinya yang langsung berbatasan dengan Malaysia.
Sementara di Tarakan, arus masuk dari luar negeri umumnya melalui satu kali pelayaran kapal penumpang per hari.
Patroli laut, lanjutnya, dilakukan dengan melibatkan kapal masing-masing instansi. Bea Cukai memiliki kapal patroli sendiri, demikian juga Polairud dan Satuan Kapal Patroli (Satrol) TNI AL.
“Semua berkoordinasi di lapangan untuk memperketat pengawasan,” ujarnya.
Upaya ini diharapkan dapat memutus jalur peredaran narkoba yang kerap memanfaatkan jalur laut di wilayah perbatasan.
“Kami tegaskan akan terus bersinergi dengan seluruh aparat demi melindungi jalur masuk dari ancaman narkotika,” tegasnya. (saf)