TARAKAN, Headlinews.id – Salah satu tugas Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak hanya menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, tetapi juga membantu pemerintah daerah (Pemda). Termasuk diantaranya dalam program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
Tugas ini kemudian diwujudkan dalam Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan setiap tahun, secara bergantian di semua Kabupaten Kota di Indonesia. Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang mendapatkan giliran pelaksanaan TMMD ke-123 tahun ini.
Salah satu yang menjadi sasaran, pembangunan sumur air bor di Jalan Jembatan Kuning, RT. 6 Kelurahan Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara. Menuju ke daerah ini harus menempuh perjalanan panjang dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Melewati jalan setapak tidak beraspal dan melintasi dua gunung yang sebagian besar masih berpasir disertai bebatuan besar.
“Ada sekitar tujuh rumah yang ada disini, tapi jauh jauh jaraknya. Saya sudah 10 tahun lebih biasanya ambil air di sumur, jauh sekali,” kata salah satu penerima bantuan, Minah Teppi saat ditemui Senin (18/3/2025).
Dari sumber mata air di lahan milik warga lain yang berjarak sekitar 1 km, ia pun masih harus melewati gunung dan hutan. Warga kemudian swadaya untuk membuat penampungan seperti kolam dan mengalirkan air menggunakan pipa kecil ke rumah warga. Namun, masalah kemudian timbul saat hujan turun atau bahkan tidak ada hujan sama sekali.
“Kalau sudah hujan ya air keruh, tidak bisa dipakai minum. Biasanya kami masak air dulu untuk dipakai minum. Sama juga kalau tidak ada hujan, air tidak mengalir jadi ya tidak bisa masak atau nyuci sama mandi. Kadang kami endapkan dulu lama baru bisa dipakai masak,” ungkapnya.
Petani sayur yang memiliki dua anak ini mengaku sangat kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk masak, mandi hingga cuci dan kakus. Padahal, seharusnya air ini juga digunakan untuk mengaliri kebun sayur miliknya yang berada tidak jauh dari rumah.
“Rata-rata warga sini memang berkebun, ya pakai air sumur itu juga buat siram tanaman. Sangat bergantung kami dengan air ini,” imbuhnya.
Hingga akhirnya program TMMD menyasar wilayahnya. Ia mengaku kaget bercampur bahagia. Kini, tidak lagi pusing memikirkan ketersediaan air bersih. Tidak perlu mengendapkan air saat hujan turun dan tidak harus berpikir panjang bagaimana bisa memenuhi kebutuhan air di kebunnya.
“Saya pulang dari kebun, tiba-tiba sudah ada tentara disini. Pertama bingung, terus katanya mau dibangunkan sumur air. Saya langsung senang, tidak susah lagi kami cari air. Bisa masak air setiap waktu. Makanya saya bilang terima kasih Pak Tentara,” katanya.
Babinsa Juata Kerikil, Serda Ilyas menuturkan Program Manunggal Air ini untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Terutama di daerah binaannya yang belum mendapatkan layanan PDAM.
“Memang kami mencari lokasi yang sangat membutuhkan air bersih. Sudah survey ke beberapa lokasi sampai kami putuskan wilayah ini, karena jauh juga dari pemukiman warga lain. Sumur bor yang kami pasang sekarang ini, sudah dipersiapkan tandon juga, jernih dari awal. Jadi, bisa dipakai kapan saja untuk masak dan lainnya,” terang Serda Ilyas.
Proses pengeboran air dilakukan dengan kedalaman 16 meter, beruntungnya tim TMMD mendapatkan dukungan dari warga sekitar. Terlebih lagi untuk membawa kayu dan tandon yang terpaksa harus digotong dari jalan setapak berjarak 800 meter melewati gunung dan bebatuan, sedangkan dari jalan utama dengan kondisi jalan semenisasi berjarak sekitar 1,5 kilometer.
Ia pun berharap, masyarakat lebih merasa terbantu dengan adanya program TMMD dan lebih dekat dengan TNI.
“Jadi, TNI ini bukan menakutkan, tetapi merangkul masyarakat. Alhamdulillah masyarakat pun antusias, berkumpul dan membantu mengangkut material seperti kayu dan tandon saat kegiatan. Saking (sangat) senangnya merasa dibantu,” tuturnya.
Waasrena Kasad Bidang Pengendalian, Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung dalam kunjungannya sebagai Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) dari Markas Besar (Mabes) TNI AD pada Selasa (11/3/2025) lalu, menyampaikan apresiasinya atas program TMMD yang disusun Kodim 0907 Tarakan.
“Sebagai operasi bhakti TNI, TMMD dilaksanakan 30 hari dengan sasaran fisik seperti semenisasi 900 meter, perbaikan 2 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembuatan gorong-gorong, sumur dan jembatan. Kemudian kegiatan non fisik seperti penyuluhan bela negara, pertanian, peternakan, pupuk dan kesehatan,” katanya.

Ia berharap, kegiatan yang dilaksanakan Satgas Kodim 0907 Tarakan untuk membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mengakselerasi kegiatan pembangunan di wilayah.
Terutama dalam pelaksanaan TMMD tahun ini yang ditambah dengan program unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, diantaranya pembuatan sumur bor.
“Pesan dari pusat, program yang dilaksanakan bisa berkolaborasi dengan Pemda maupun stakeholder yang lain. Sehingga lebih maksimal dan optimal dalam pencapaian pembangunan,” tuturnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0907 Tarakan, Jhon B.C Simarmata menyebutkan ada 5 program TNI Manunggal Air di wilayahnya. Tiga di Kelurahan Juata Permai yang dua diantaranya di Jalan Belalung, kemudian 2 sumur bor di Kelurahan Juata Kerikil.
Sedangkan untuk menentukan sasaran TMMD, Dandim mengatakan dimulai dari Babinsa yang berkolaborasi dengan Kelurahan. Dilanjutkan komunikasi dengan Ketua RT setempat dengan mempertimbangkan kepentingan warga.
“Kami keterbatasan waktu dan anggaran, nanti akan ada kegiatan lainnya untuk membantu masyarakat. Ada banyak yang disampaikan, tetapi menyesuaikan skala prioritas,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan, Khairul juga menyampaikan terima kasihnya kepada Kodim 0907 Tarakan yang selalu melaksanakan TMMD setiap 2 tahun sekali. Selain itu, kegiatan karya bakti juga terus digalakkan dengan kolaborasi TNI dan pemerintah.
“Saya kira ini mengakselerasi pembangunan di beberapa daerah yang menurut kita secara geografi agak sulit. Itulah kelebihan dari TMMD, biasanya malah TNI lebih gampang menerobos. Kemudian, dengan anggaran yang minimal dan kolaborasi dengan masyarakat, hasilnya maksimal,” tuturnya.
Kolaborasi luar biasa TNI dan masyarakat maupun pemerintah kota, wali kota menyebut hasil dari TMMD jauh lebih baik dan maksimal serta cepat.
“Saya kira Sudah banyak yang terbantu dengan kegiatan TMMD. Saya harap nantinya ada kolaborasi yang akan terus kita galakkan, untuk mengakselerasi program pembangunan di Tarakan,” harapnya. (saf)