TARAKAN, Headlinews.id– Pergeseran modus penyelundupan narkotika dari jalur darat ke laut membuat pengawasan di wilayah perairan Tarakan semakin diperketat. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara pun turun langsung melakukan pemantauan di Pelabuhan Feri Juata Laut, salah satu pintu utama keluar-masuknya barang dan penumpang menuju Kota Tarakan.
Langkah ini menjadi bagian dari pelaksanaan program Quick Win 100 Hari Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), yang menitikberatkan pada peningkatan pengawasan di wilayah rawan, termasuk pelabuhan, bandara, dan perbatasan laut. Program tersebut dirancang untuk memperkuat langkah pencegahan sebelum barang haram sempat beredar di tengah masyarakat.
Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada Selasa (14/10/2025) itu melibatkan personel Bidang Pemberantasan BNNP Kaltara bersama sejumlah unsur terkait. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap penumpang, kendaraan, dan barang bawaan yang keluar maupun masuk melalui jalur laut.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol. Tatar Nugroho, menjelaskan jalur laut masih menjadi salah satu rute utama yang dimanfaatkan sindikat narkotika karena dianggap lebih sulit terpantau. Menurutnya, pengawasan di wilayah pesisir dan pelabuhan kini menjadi fokus utama untuk menutup celah penyelundupan.
“Saat ini kami melihat tren peredaran narkotika terus berubah. Dulu, sebagian besar melalui jalur darat dan udara. Sekarang pelaku mulai memanfaatkan jalur laut karena dianggap lebih aman dan minim pengawasan. Ini yang sedang kami perketat,” ujarnya, Rabu (15/10).
Ia menambahkan, pemilihan Pelabuhan Feri Juata Laut sebagai lokasi pengawasan bukan tanpa alasan. Berdasarkan analisis informasi dan intelijen, pelabuhan ini merupakan salah satu titik rawan yang kerap dijadikan jalur alternatif oleh jaringan pengedar lintas wilayah.
“Langkah pengawasan bukan sekadar rutinitas. Kami ingin memastikan setiap pintu masuk di Kalimantan Utara benar-benar diawasi dengan baik. Pencegahan jauh lebih penting daripada menunggu terjadi penindakan,” tegasnya.
Selain melakukan pemeriksaan acak, BNNP Kaltara juga berupaya meningkatkan koordinasi lintas instansi agar pengawasan di lapangan berjalan lebih efektif. Tatar menekankan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan lembaga terkait lainnya.
“Kolaborasi juga kami lakukan, bekerja sama dengan TNI AL, Bea Cukai, Otoritas Pelabuhan, hingga BIN. Semuanya punya peran untuk mempersempit ruang gerak para pelaku penyelundupan narkotika,” tutur jenderal bintang satu itu.
Meski hasil pengawasan di Pelabuhan Juata Laut kali ini masih nihil, ia menilai kegiatan tersebut sangat penting untuk mengukur kesiapsiagaan aparat dan memperkuat langkah pencegahan di lapangan.
“Belum ada temuan bukan berarti ancaman itu tidak ada. Justru dengan turun langsung seperti ini, kita bisa mengetahui potensi dan pola pergerakan yang mungkin dilakukan oleh para pelaku,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Brigjen Tatar menjelaskan strategi BNNP Kaltara tidak hanya berfokus pada upaya penegakan hukum, tetapi juga pada langkah preventif yang melibatkan masyarakat. Salah satunya melalui edukasi dan pembinaan kepada generasi muda.
“Melalui program Anak Muda Anti Narkoba (Ananda), kami berupaya menanamkan kesadaran sejak dini. Anak muda harus jadi benteng pertama, bukan korban dari penyalahgunaan narkotika,” ungkapnya.
Program tersebut dikembangkan untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat dengan menggandeng lembaga pendidikan, komunitas pemuda, hingga tokoh agama. Pendekatan sosial dan edukatif ini diharapkan dapat menekan permintaan narkotika dari akar persoalannya.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan penangkapan dan razia. Harus ada keseimbangan antara penegakan hukum dan pembinaan masyarakat. Kalau permintaan bisa ditekan, suplai juga akan berkurang,” jelas Tatar.
Ia menegaskan, BNNP Kaltara akan terus mengembangkan pola pengawasan berbasis intelijen untuk memantau pergerakan jaringan narkotika yang semakin dinamis. Dengan posisi Kaltara sebagai wilayah perbatasan, setiap jalur mulai dari laut, udara, maupun darat tidak boleh lengah.
“Kami juga mau pastikan Kaltara bukan menjadi jalur mudah bagi penyelundupan narkoba. Setiap pintu masuk akan kami jaga, setiap celah akan kami tutup. Ini tanggung jawab kami untuk melindungi masyarakat,” pungkasnya. (saf)