JAKARTA, Headlinews.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H Jusuf SK, sebagai rumah sakit terbesar di Kalimantan Utara (Kaltara), terus meraih prestasi dan meningkatkan layanan bagi masyarakat. Beberapa terobosan terbaru yang dihadirkan termasuk laboratorium kateterisasi jantung dan pembuluh darah atau Catheterization Laboratory (Cath Lab), serta proctorship kardiovaskular pertama di Kaltara.
Dalam waktu dekat, RSUD dr. H Jusuf SK juga akan menambah layanan khusus untuk penanganan stroke. Peningkatan layanan ini merupakan hasil dari upaya Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, selama masa jabatannya.
Namun, dalam debat kedua Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara yang berlangsung di studio Metro TV pada Senin (21/10/2024), pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala, menghadapi serangan terkait adanya gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang diajukan oleh mantan Direktur RSUD dr. H Jusuf SK. Kasus tersebut kini berada di tahap kasasi di Mahkamah Agung.
Menanggapi hal ini, Zainal menegaskan bahwa pihaknya akan mematuhi putusan akhir dari pengadilan. “Semua telah melalui prosedur. Jika kasasi dimenangkan, jabatan setingkat akan diberikan kembali, meskipun tidak di rumah sakit tersebut. Kami memahami aturan,” jelas Zainal.
Zainal juga menegaskan bahwa mutasi tenaga kesehatan yang tidak sesuai dengan kapasitas mereka tidak diperbolehkan, seperti yang diutarakan paslon nomor urut 1. “Tidak ada banyak dokter yang dimutasi dari rumah sakit. Salah satu dokter spesialis yang ingin mutasi ke Bogor, tidak kami izinkan karena Pemprov Kaltara telah membiayai pendidikan mereka. Setelah selesai pendidikan, dokter harus melayani masyarakat Kaltara terlebih dahulu, mengingat biaya yang digunakan berasal dari APBD Kaltara,” tegasnya.
Menurut Zainal, seluruh dokter di Kaltara telah bekerja maksimal untuk melayani masyarakat. RSUD dr. H Jusuf SK terus berinovasi, seperti dengan Layanan Super Tanding yang mampu memangkas waktu tunggu di layanan rawat jalan maupun rawat inap. Inovasi ini menunjukkan tidak adanya disharmoni internal, seperti yang diklaim oleh paslon nomor urut 1.
“Ini adalah prestasi yang luar biasa, terutama pemasangan ring jantung yang baru pertama kali dilakukan di Kaltara. Semua dokter merasa nyaman bekerja, dan rumah sakit ini terus menunjukkan kinerja yang baik,” ujar Zainal.
Calon Wakil Gubernur, Ingkong Ala, menambahkan bahwa salah satu bentuk komitmen Pemprov Kaltara dalam meningkatkan layanan kesehatan adalah melalui pendanaan sekolah kedokteran spesialis dengan perjanjian, di mana dokter diwajibkan kembali mengabdi di Kaltara. “Namun, ada beberapa yang cenderung ingin melepaskan kewajiban setelah satu atau dua tahun mengabdi. Ikatan dinas harus ditegakkan dengan jelas,” pungkasnya. (*)