NUNUKAN, Headlinews.id— Warga Desa Luras Bagu, Kecamatan Sembakung Atulai, menyampaikan berbagai aspirasi pembangunan kepada Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Gimson, S.Sos, saat kegiatan reses, Senin (3/11/2025).
Pertemuan tersebut menjadi ruang bagi masyarakat perbatasan untuk mengutarakan kebutuhan mendasar yang masih tertinggal, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan mutu layanan pendidikan.
Dalam kegiatan yang digelar di balai desa, masyarakat memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan beragam persoalan yang mereka hadapi sehari-hari.
Mulai dari kondisi jalan tani yang rusak, sulitnya akses air bersih, hingga keterbatasan sarana pendidikan di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan.
Gimson menyebutkan, kegiatan reses merupakan momentum penting untuk menyerap aspirasi secara langsung, agar arah pembangunan daerah dapat disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
“Reses menjadi sarana bagi wakil rakyat untuk mendengar dan mencatat apa yang benar-benar dibutuhkan warga. Semua masukan yang diterima akan dibawa dalam pembahasan program pembangunan bersama pemerintah daerah,” ujar Gimson.
Ia menuturkan, masyarakat Desa Luras Bagu banyak menyoroti kondisi infrastruktur pertanian yang belum memadai. Perbaikan jalan tani dan bantuan sarana produksi pertanian menjadi usulan dominan yang diharapkan dapat mendorong produktivitas petani setempat.
“Sebagian besar warga di Luras Bagu menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Karena itu, peningkatan akses jalan tani dan dukungan sarana pertanian sangat penting agar hasil panen bisa lebih mudah dipasarkan,” ungkapnya.
Selain sektor pertanian, aspirasi di bidang pendidikan juga mencuat dalam dialog tersebut. Warga mengusulkan pembangunan ruang belajar baru, penambahan fasilitas guru, serta pendirian gedung PAUD permanen agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.
“Pendidikan menjadi kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi. Anak-anak di wilayah ini layak mendapatkan fasilitas belajar yang memadai,” kata Gimson.
Ia menambahkan, masyarakat juga menekankan perlunya keberadaan unit pemadam kebakaran di kawasan Sembakung Atulai. Menurutnya, aspirasi tersebut muncul karena wilayah tersebut kerap menghadapi risiko kebakaran lahan dan permukiman, terutama di musim kemarau.
“Unit pemadam di wilayah perbatasan juga sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan ketika terjadi kebakaran. Hal ini akan menjadi salah satu prioritas yang akan diperjuangkan,” jelasnya.
Gimson menegaskan, seluruh aspirasi masyarakat yang dihimpun dari kegiatan reses akan menjadi bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pembangunan.
Ia menilai, pemerataan pembangunan hingga ke wilayah perbatasan merupakan bagian penting dalam mewujudkan kesejahteraan warga Nunukan secara menyeluruh.
“Semua aspirasi yang disampaikan hari ini tidak berhenti di forum reses. Setiap usulan akan diperjuangkan agar mendapat perhatian dalam pembahasan bersama pemerintah daerah,” tutup Gimson. (*/rn)










