JAKARTA TIMUR, Headlinews.id – Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menegaskan bahwa sejumlah tuduhan yang menyebut prajurit TNI sebagai provokator dalam aksi unjuk rasa merupakan berita bohong.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Aula Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jumat (5/9/2025).
Brigjen Freddy menyoroti beredarnya kabar menyesatkan tentang penangkapan personel Bais TNI di Fly Over Slipi, Jakarta Barat, pada 28 Agustus 2025.
Menurutnya, isu ini sengaja dibesar-besarkan dan cepat tersebar melalui media sosial, sehingga menimbulkan persepsi negatif terhadap institusi TNI.
Selain kasus tersebut, sejumlah video viral juga sempat beredar, termasuk Pratu Handika Novaldo yang diamankan Brimob Polda Sumsel saat kerusuhan di DPRD Sumsel pada 31 Agustus 2025.
Ada pula kabar bohong mengenai pria di Sumatera Utara yang mengaku sebagai anggota TNI dan dituding provokator, berita palsu di Ternate soal pemuda yang ditangkap sebagai penghasut kerusuhan, serta video seorang pria yang mengaku diperintah anak anggota TNI menyerang Markas Brimob Cikeas.
Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh informasi tersebut hanyalah hoax dan framing menyesatkan. “Foto, video, dan konten negatif yang beredar sebenarnya tidak benar. Saya sudah menyampaikan lima hari lalu bahwa itu hoax,” tegas Brigjen Freddy.
Ia menambahkan, TNI sejak awal telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait untuk meredam potensi dampak negatif dari hoax.
Menurutnya, isu-isu seperti ini sengaja digiring untuk memecah soliditas TNI maupun hubungan dengan masyarakat.
“Potensi benturan antara TNI-Polri dan masyarakat sangat besar jika isu ini tidak ditangani dengan cepat. Isu semacam ini bisa memecah persatuan bangsa,” kata Brigjen Freddy.
Menutup pernyataannya, Kapuspen TNI memastikan hubungan TNI-Polri tetap solid. “TNI-Polri akan terus bersinergi menjaga keamanan nasional agar masyarakat merasa aman, tertib, dan kondusif,” pungkasnya.
Sumber: TNI.mil.id