GEMPURAN gadget dan permainan digital yang semakin marak saat ini, ternyata masih ada permainan tradisional yang mampu menghadirkan tawa, semangat, dan kebersamaan: Bentengan.
Bayangkan sekelompok anak-anak dan orang dewasa berkumpul di halaman rumah atau taman, saling menatap penuh strategi, berlari zig-zag, dan berteriak “aman!” atau “tertangkap!” ketika berusaha menyelamatkan teman atau menangkap lawan.
Suasana riuh, campur aduk antara persaingan, tawa, dan kejutan, membuktikan bahwa permainan jaman dulu ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga menghidupkan kembali kebersamaan lintas generasi.
Bentengan bukan sekadar hiburan; ia adalah permainan fisik yang melatih koordinasi, strategi, dan kerja sama tim, sekaligus sarana melestarikan budaya tradisional yang sudah ada sejak lama.
1. Persiapan dan Bahan
Lapangan terbuka atau halaman yang cukup luas agar pemain bisa bergerak bebas.
Area base di tiap sisi lapangan, bisa dibuat dengan kapur, tali, atau benda lain sebagai tanda.
Jumlah pemain: minimal 6 orang, lebih seru jika dimainkan 10–20 orang atau lebih.
Aksesoris tambahan: pita warna untuk membedakan tim, air minum, alas kaki yang nyaman.
2. Pola dan Cara Bermain
Bagi Tim: Bentengan dimainkan oleh dua tim, masing-masing memiliki base di sisi lapangan.
Tujuan: Menangkap anggota tim lawan atau merebut base lawan.
Aturan Dasar:
Pemain lawan yang keluar base berisiko ditangkap.
Pemain yang tertangkap ditempatkan di “penjara” di base lawan.
Teman tim bisa menyelamatkan pemain yang dipenjara dengan menyentuhnya tanpa terkena tangkap lawan.
Menang: Tim yang berhasil menangkap semua lawan atau menguasai base lawan lebih dulu menang.
3. Variasi dan Strategi
Base lebih luas untuk anak-anak agar aman dan tetap menyenangkan.
Zona aman di tengah lapangan untuk memberi kesempatan istirahat.
Ronde singkat: 5–10 menit per ronde agar semua pemain mendapat giliran aktif.
Tanda warna: pita atau baju berbeda tiap tim supaya mudah dikenali.
Strategi tim: beberapa pemain menjaga base, sementara pemain lain menyusup ke wilayah lawan.
4. Tips Agar Permainan Seru dan Aman
Campur pemain dari berbagai usia supaya semua bisa ikut.
Sesuaikan jumlah pemain di tiap tim agar permainan tetap seimbang.
Pemanasan ringan sebelum bermain untuk menghindari cedera.
Sediakan air minum dan pastikan area bermain aman dari benda tajam atau licin.
Dorong kerja sama tim, komunikasi, dan strategi untuk menang, bukan sekadar kecepatan.
Tambahkan elemen lucu: lari zig-zag, jongkok, lompat-lompat saat menyelamatkan teman.
Beri variasi tambahan: misalnya ronde malam dengan senter atau bermain di halaman berbentuk labirin kecil.
Gunakan papan skor sederhana agar setiap tim bisa melihat perkembangan permainan dan menambah semangat.
5. Manfaat dan Nilai Budaya
Fisik: Melatih kelincahan, koordinasi, dan ketahanan tubuh.
Sosial: Mengajarkan kerja sama, sportivitas, dan strategi tim.
Budaya: Membantu melestarikan permainan tradisional yang sudah ada sejak generasi sebelumnya.
Nostalgia: Orang dewasa bisa bernostalgia dan memperkenalkan permainan ini pada generasi muda.
Alternatif hiburan: Mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget dan layar.
6. Suasana dan Momen Seru
Yang menarik, Bentengan bukan sekadar permainan fisik. Anak-anak yang terbiasa dengan gadget kini memiliki alternatif aktivitas yang menyehatkan dan mengajarkan nilai kebersamaan. Sementara orang dewasa dapat bernostalgia, mengajarkan sportivitas, dan menyaksikan anak-anak belajar strategi serta koordinasi.
Di tengah tawa dan teriakan, momen-momen lucu pun tak terhindarkan:
Ada yang tergelincir saat berlari,
Ada yang berhasil menyelamatkan teman di detik terakhir,
Ada yang pura-pura terjebak agar bisa membuat teman tertawa.
Semua elemen inilah yang membuat Bentengan begitu hidup dan menyenangkan, meski sudah dimainkan selama beberapa generasi.
Dengan cara sederhana ini, Bentengan membuktikan bahwa permainan tradisional tetap relevan dan menyenangkan di zaman modern.
Tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya permainan jaman dulu, mengajarkan nilai sosial, kerja sama, dan kebersamaan.
Jadi, mengapa tidak mencoba menghidupkan kembali permainan klasik ini di akhir pekan, saat family gathering, atau di acara komunitas? Serunya dijamin tak lekang oleh waktu.