TANJUNG SELOR, Headlinews.id– Menanggapi keluhan sebagian masyarakat soal tarif air yang dinilai mahal, Perumda Air Minum Danum Benuanta menegaskan besaran biaya abodemen yang berlaku di Kabupaten Bulungan sudah sesuai aturan dan transparan. Tidak ada pungutan liar maupun biaya tambahan di luar regulasi.
Direktur Perumda Air Minum Danum Benuanta, Eldiansyah, menjelaskan abodemen ditetapkan sebesar Rp50 ribu per bulan, baik air dipakai maupun tidak. Komponen biaya itu terdiri dari pemakaian minimal 10 meter kubik dengan tarif Rp3.500 per meter kubik (Rp35 ribu), biaya meter air Rp10 ribu, dan administrasi Rp5 ribu.
“Jadi totalnya Rp50 ribu. Itu yang disebut abodemen. Semua jelas rinciannya dan tercantum di resi pembayaran pelanggan,” terang Eldiansyah, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, angka tagihan Rp61 ribu yang kerap muncul bukan berasal dari tarif air, melainkan tambahan retribusi sampah sebesar Rp11 ribu.
Retribusi tersebut dititipkan pemerintah daerah melalui Perumda berdasarkan Perda Bulungan Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
“Kalau masyarakat melihat tagihan Rp61 ribu, jangan salah tafsir. Rp11 ribu itu untuk retribusi sampah, bukan untuk air. Ini sudah berjalan lebih dari dua tahun dan jelas tertera pada struk resmi,” tegasnya.
Eldiansyah juga menolak anggapan adanya “tagihan siluman”. Menurut dia, setiap rupiah yang dibayarkan pelanggan sudah memiliki landasan hukum dan mekanisme yang akuntabel.
“Kalau disebut siluman, itu keliru besar. Semua pungutan ada dasar hukumnya, tidak mungkin kami keluarkan biaya di luar aturan,” ucapnya.
Ia juga meluruskan pandangan yang kerap membandingkan tarif air Bulungan dengan daerah lain. Menurut Eldiansyah, perbandingan tersebut tidak tepat karena setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda, baik dari segi geografis, jangkauan layanan, maupun infrastruktur dimiliki Perumda, kata dia, membuat struktur tarif bisa berbeda.
“Tidak bisa disamakan begitu saja. Misalnya, ada daerah dengan jangkauan layanan yang lebih sempit atau infrastruktur yang lebih padat, tentu biayanya berbeda. Kami justru berupaya agar layanan tetap terjangkau tanpa mengurangi kualitas distribusi,” jelasnya.
Selain itu, Eldiansyah menekankan bahwa Perumda Air Minum Danum Benuanta terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sejumlah program perbaikan jaringan pipa, peningkatan kapasitas instalasi pengolahan, hingga upaya memperluas cakupan layanan desa-desa sekitar sudah direncanakan secara bertahap.
“Fokus kami bukan hanya soal tarif, tetapi bagaimana masyarakat Bulungan bisa mendapatkan layanan air bersih yang stabil, berkualitas, dan merata. Itu yang utama. Jadi, jangan hanya melihat dari nominal, tetapi juga manfaat yang diterima,” tandasnya. (rn)