BERAU, Headlinews.id— Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Berau masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Satuan Tugas Percepatan MBG menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah evaluasi dan perumusan strategi daerah dalam memperkuat regulasi serta pengelolaan program secara berkelanjutan.
FGD yang berlangsung di Ruang Rapat Sangalaki pada Rabu (8/10/2025) ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Berau, H. Gamalis. Forum tersebut dihadiri sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan perwakilan sekolah sebagai pelaksana teknis program.
Dalam sambutannya, H. Gamalis menegaskan program MBG bukan sekadar upaya memenuhi kebutuhan pangan siswa, melainkan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi yang sehat dan produktif.
“Anak-anak kita adalah aset daerah. Kalau gizinya tidak tercukupi, kualitas pendidikan dan masa depan mereka juga akan terdampak. Karena itu, MBG harus berjalan dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang kuat,” tegas Gamalis.
Ia juga menyebut tantangan utama pelaksanaan program ini terletak pada koordinasi antarinstansi dan keterbatasan pedoman teknis di daerah. Melalui forum diskusi tersebut, pemerintah daerah berupaya menyesuaikan mekanisme pelaksanaan agar selaras dengan kebijakan nasional sekaligus memperhatikan kondisi kewilayahan Berau.
“Setiap wilayah punya karakteristik berbeda. Ada kampung yang dekat pusat distribusi, ada yang sulit dijangkau. Semua harus direncanakan sesuai kondisi lapangan supaya hasilnya optimal,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelaksanaan MBG, Pemkab Berau telah membangun tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Gedung Widargo Polsek Tanjung Redeb, Jalan Karang Mulyo Karang Ambun, dan Gunung Panjang. Ke depan, fasilitas serupa akan terus dikembangkan agar layanan gizi menjangkau seluruh kecamatan.
FGD ini turut menghadirkan paparan dari sejumlah OPD terkait, di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, serta Dinas Pendidikan. Mereka memaparkan strategi berbasis data untuk memperkuat perencanaan dan memastikan ketepatan sasaran program.
H. Gamalis juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan mitra kerja atas kontribusi dalam mempercepat pelaksanaan MBG di Kabupaten Berau.
“Ini kerja besar yang butuh sinergi. Kita berharap pelaksanaan MBG bukan hanya berjalan administratif, tapi juga benar-benar memberi dampak nyata bagi tumbuh kembang anak-anak kita,” pungkasnya. (*)