TANJUNG REDEP, Headlinews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar pertemuan tim forum kemitraan pengelolaan kerjasama fasilitas kesehatan dengan pemangku kepentingan di Kabupaten Berau, Kamis (22/5/2025).
Kegiatan ini berlangsung di sekretariat Forum Berau Sehat dan dibuka langsung oleh Sekda Berau, Muhammad Said.
“Saya harap sosialisasi program ini ditingkatkan lagi, karena ternyata kami temukan ada warga yang belum tahu kalau dia sudah terdaftar BPJS Kesehatan,” ungkap Sekda Berau.
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Abdul Rivai dan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang).
Sekda menekankan pentingnya meningkatkan akses layanan kesehatan dan penguatan kerjasama dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selain itu, Pemkab Berau telah mengeluarkan dana untuk mewujudkan Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) di Bumi Batiwakkal. Sehingga, memungkinkan warga untuk berobat secara gratis atau dengan biaya minimal, serta melindungi mereka dari risiko keuangan akibat biaya kesehatan.
“Pogram ini dapat terus ditingkatkan untuk memastikan setiap warga Berau memiliki akses yang adil dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas,” katanya.
Pertemuan ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi antar instansi, memperoleh dukungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan, monitoring dan evaluasi atas penyediaan fasilitas kesehatan, serta menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan.
Ia juga menyoroti tentang dalam BPJS Kesehatan, yang bertujuan memastikan setiap warga Berau memiliki akses yang adil dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas.
Dengan capaian UHC di Berau, meningkat signifikan, dengan 291.314 peserta dan 235.930 peserta aktif dari total jumlah penduduk 299.005.
Ditambah dengan 54 kerjasama dengan fasilitas kesehatan, dengan rata-rata pemanfaatan JKN per hari sebanyak 744 dan setahun 271.478.
“Pemkab Berau berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat,” tandasnya.
Terutama dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan, yang masih diperlukan tambahan tenaga kesehatan lagi, yaitu dokter umum sebanyak 10 dan dokter gigi 14.
“Jadi, rasio pelayanan kepada peserta JKN aktif dapat dimaksimalkan,” pungkasnya. (*)