BALIKPAPAN, Headlinews.id — Transformasi digital di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Timur menghadirkan sistem pembayaran pajak yang lebih mudah, cepat, dan transparan. Inovasi ini diharapkan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sekaligus meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati, mengatakan, sistem informasi pajak telah berubah dari sekadar aplikasi pelaporan menjadi platform pembayaran digital terpadu. Sistem ini terintegrasi dengan berbagai kanal pembayaran, mulai dari e-wallet, transfer bank, kartu kredit, hingga aplikasi dompet digital populer.
Dengan demikian, masyarakat dan pelaku usaha dapat membayar pajak tanpa harus datang ke kantor, cukup melalui perangkat elektronik di rumah atau tempat kerja.
“Transformasi digital ini kami lakukan agar masyarakat dapat memenuhi kewajiban pajak lebih mudah dan efisien. Tidak perlu antre lama, semua bisa dilakukan secara cepat, aman, dan transparan,” ujar Ismiati saat sosialisasi sistem digital di BSCC Dome, Rabu (17/9/2025).
Selain mempermudah pembayaran, langkah ini juga diharapkan meningkatkan penerimaan daerah. Hingga saat ini, tercatat total penerimaan pajak melalui sistem digital telah mencapai lebih dari Rp1,1 miliar, dengan ratusan wajib pajak aktif berpartisipasi.
Ismiati menekankan, setiap rupiah pajak yang dibayarkan akan kembali untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas publik, hingga program sosial.
“Pajak yang dibayarkan warga bukan sekadar kewajiban administratif. Ini adalah kontribusi nyata untuk pembangunan, termasuk jalan, jembatan, sekolah, dan layanan kesehatan. Dengan cara ini, warga turut berperan dalam memajukan Kaltim,” jelasnya.
Selain itu, sistem digital juga memungkinkan pemerintah daerah untuk memantau secara real time realisasi pembayaran pajak, memudahkan audit internal, dan memastikan semua transaksi tercatat dengan akurat.
Inovasi ini sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar memahami pentingnya pajak dalam pembangunan daerah.
Ismiati menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan sistem digital agar lebih ramah pengguna dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro dan UMKM. Dengan pendekatan, diharapkan mendorong kesadaran dan partisipasi publik yang lebih luas.
“Kami berharap inovasi ini dapat menumbuhkan kesadaran bahwa membayar pajak adalah wujud cinta terhadap daerah. Dengan kepatuhan masyarakat, kita bisa membangun Kaltim lebih cepat, lebih baik, dan lebih merata,” pungkas Ismiati. (*)