BALIKPAPAN, Headlinews.id– Komitmen Pemerintah Kota Balikpapan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di daerahnya, terus digaungkan. Menjadikan anak sebagai prioritas utama dalam setiap program kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Susetyo, menyampaikan hal tersebut saat menghadiri evaluasi program Kota Layak Anak (KLA) di Balai Kota, Jumat (23/5/2025).
Deklarasi mengutamakan kepentingan anak tersebut, Susetyo menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan dan hak-hak anak dalam setiap program kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah kota.
“Seluruh OPD sudah diarahkan agar menyusun program yang menyentuh langsung kepentingan anak, khususnya dalam mengatasi persoalan anak putus sekolah, anak terlantar, hingga kasus perundungan,” ujarnya.
“Hal-hal seperti itu tidak boleh lagi terjadi di Balikpapan. Kita harus punya tolak ukur dan tujuan yang jelas. Jangan sampai hanya terlihat progres, tapi kasus-kasus seperti itu tetap muncul,” imbuhnya.
Susetyo juga menekankan, sejak Balikpapan mendeklarasikan diri sebagai Kota Gugus Layak Anak, maka seluruh program OPD harus mengutamakan aspek perlindungan dan pengembangan anak.
Susetyo tetap optimis bahwa Balikpapan mampu meraih predikat KLA. Dengan perhatian yang lebih besar terhadap anak-anak, Balikpapan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam menciptakan lingkungan yang layak bagi anak.
Ia sampaikan, pemerintah kota telah mengupayakan pemenuhan gizi anak melalui posyandu dan pemberian makanan tambahan.
Susetyo mendorong orang tua untuk peduli pada gizi anak dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang.
“Tidak harus mahal. Misalnya dengan telur atau susu, termasuk telur puyuh, yang kandungan gizinya tinggi dan harganya relatif terjangkau,” terangnya.
Diharapkan melalui pemenuhan gizi, anak-anak di Balikpapan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan menjadi generasi penerus yang sehat dan cerdas.
Selain itu, ia pun menegaskan kerjasama semua pihak untuk memastikan pentingnya pengawasan bersama untuk mencapai predikat Kota Layak Anak.
Menurutnya, perencanaan dan realisasi akan dimonitor terus. Tapi pengawasan tidak cukup dari pemkot saja. Media, masyarakat maupun semua pihak harus ikut terlibat.
“Jangan saling menyalahkan. Sampaikan informasi, sampaikan solusi. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan media, diharapkan Balikpapan dapat menjadi kota yang layak bagi anak-anak dan memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik,” tandasnya. (*)