BALIKPAPAN, Headlinews.id — Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bekerja sama dengan PT Interport Indonesia menyiapkan Buku Panduan Calon Pengantin (Catin) sebagai upaya memperkuat ketahanan keluarga dan menekan angka stunting dari hulu.
Buku panduan tersebut telah diserahkan ke enam Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan di Kota Balikpapan. Program ini menjadi langkah nyata untuk memberikan pembekalan bagi pasangan muda sebelum memasuki kehidupan rumah tangga, agar lebih siap secara mental, fisik, dan sosial.
Plt Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose menjelaskan penyusunan buku ini dilakukan sebagai bentuk edukasi pranikah yang lebih terarah. Banyak pasangan yang menikah tanpa pemahaman memadai mengenai kesiapan lahir batin, sehingga sering menghadapi persoalan sejak awal pernikahan.
“Buku ini disusun agar calon pengantin memiliki bekal pengetahuan dasar sebelum membangun rumah tangga. Mereka perlu memahami bagaimana menjalani pernikahan dengan kesadaran penuh, mengelola emosi, serta menata kehidupan keluarga secara sehat,” ucapnya, Rabu (5/11/2025).
Isi buku membahas berbagai aspek penting seperti kesiapan fisik dan mental, manajemen keuangan keluarga, komunikasi pasangan, kesehatan reproduksi, hingga peran orang tua dalam pengasuhan anak. Materi tersebut disusun dengan pendekatan sederhana dan mudah dipahami oleh pasangan muda.
“Persiapan pernikahan seharusnya mencakup banyak hal. Tidak cukup hanya dengan melengkapi dokumen atau mengikuti bimbingan singkat. Pasangan perlu memahami peran dan tanggung jawab masing-masing agar rumah tangga dapat bertahan menghadapi berbagai situasi,” tambahnya.
Peluncuran buku panduan ini juga menjadi bentuk kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. PT Interport Indonesia memberikan dukungan penuh mulai dari penyusunan hingga pendistribusian buku ke seluruh kecamatan di Balikpapan.
Perwakilan perusahaan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif tersebut dan menilai langkah ini sejalan dengan upaya bersama membangun sumber daya manusia yang unggul melalui penguatan keluarga sejak dini.
DP3AKB memandang pendekatan edukatif dalam tahap pranikah sangat relevan dengan tantangan kehidupan keluarga masa kini. Kesadaran mengenai kesehatan reproduksi, kesiapan ekonomi, dan kemampuan komunikasi perlu dibangun sejak awal, sebelum pasangan resmi menikah.
Buku panduan calon pengantin ini diharapkan menjadi media pembelajaran praktis bagi masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang harmonis, sehat, dan bebas dari kekerasan.
Pada tahun 2026, DP3AKB merencanakan perluasan distribusi buku hingga ke seluruh KUA dan lembaga bimbingan pranikah di tingkat kelurahan. Buku tersebut juga akan diintegrasikan sebagai modul resmi dalam program pendampingan calon pengantin.
“Program ini diharapkan mampu memperkuat fungsi keluarga sebagai fondasi utama pembangunan manusia. Setiap keluarga perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan agar dapat melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tutup Nursyamsiarni. (*)










