BALIKPAPAN, Headlinews.id – Pemerintah Kota Balikpapan mengambil langkah progresif dengan menggulirkan kembali program seragam sekolah gratis sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan. Kebijakan ini menyasar siswa dari berbagai jenjang pendidikan awal hingga menengah pertama, termasuk yang bersekolah di institusi swasta.
Bantuan seragam gratis tersebut diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga, terutama bagi masyarakat dengan penghasilan terbatas. Pemerintah meyakini, penghapusan beban biaya perlengkapan sekolah akan meningkatkan partisipasi siswa dalam pendidikan formal.
Wali Kota Balikpapan, H. Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa kebijakan ini lahir dari komitmen untuk memastikan pendidikan dapat diakses oleh seluruh anak tanpa diskriminasi ekonomi. Ia menyebut kebijakan ini sebagai refleksi dari amanat konstitusi.
“Anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak boleh merasa tertinggal hanya karena persoalan seragam. Tugas pemerintah adalah membuka jalan seluas-luasnya bagi mereka untuk belajar,” ujar Rahmad, Selasa (16/7/2025).
Program ini telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut dan menjadi bagian dari agenda prioritas pembangunan sumber daya manusia di Kota Balikpapan. Dengan cakupan yang terus diperluas, ribuan pelajar dari PAUD, TK, SD, dan SMP telah menerima manfaatnya.
Meski kewenangan terhadap jenjang SMA dan SMK berada di tangan pemerintah provinsi, Pemkot Balikpapan tidak tinggal diam. Rahmad menyebutkan, telah menyampaikan usulan kepada Gubernur Kalimantan Timur agar jenjang pendidikan tersebut turut dijangkau oleh program serupa.
“Kami ingin semua pelajar, tak terkecuali yang ada di tingkat SMA dan SMK, bisa menikmati manfaat yang sama. Kami sudah menyampaikan keinginan ini kepada pemerintah provinsi,” jelasnya.
Tak hanya sekadar program bantuan, Pemkot Balikpapan memandang inisiatif ini sebagai bagian dari strategi besar untuk memotong rantai ketimpangan sosial sejak usia dini. Seragam gratis menjadi simbol hadirnya negara dalam kehidupan anak-anak yang sedang tumbuh.
Rahmad juga mengutip pesan inspiratif dari Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, bahwa pendidikan adalah bekal terbaik yang bisa diwariskan kepada generasi mendatang. Ia menilai kebijakan pendidikan harus diarahkan untuk membentuk generasi yang mandiri dan tangguh.
“Kami mengapresiasi sinergi dari berbagai pihak, mulai dari dinas pendidikan, sekolah, tenaga pendidik, hingga dukungan masyarakat. Memang kolaborasi menjadi kunci utama keberhasilan program-program sosial berbasis kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Seiring waktu, program ini diarahkan untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan inklusif jangka panjang. Pemkot Balikpapan bahkan membuka peluang memperluas cakupan bantuan ke kebutuhan pendidikan lainnya apabila kondisi keuangan daerah memungkinkan.
“Kalau kita mampu bantu lebih, kenapa tidak kita gratiskan semua kebutuhan pendidikan? Yang penting anak-anak kita tidak kehilangan semangat sekolah hanya karena kendala biaya,” tegasnya. (*)