BALIKPAPAN, Headlinews.id– Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Selasa (6/5)
Kegiatan yang digelar di TPA RT 11 Gunung Belah/Gunung Rejo ini, dimaksudkan agar pencegahan kekerasan anak dilakukan melalui Pola Penguatan Pengasuhan Keluarga dari RT ke RT (Lautan RT).
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan, Umar Adi hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Hadir juga Lurah Gunung Sari Ulu Rendra Hermawan, babinsa, bhabinkamtibmas dan babinpotdirga serta puluhan anggota dan pengurus PPATBM serta warga sekitar.
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan, Umar Adi mengapresiasi kesadaran masyarakat Gunung Sari Ulu yang berperan aktif berpartisipasi dalam program perlindungan anak.
Ia mengatakan pihaknya menyampaikan pesan krusial kepada masyarakat. Dua poin utama yang menjadi fokus perlindungan anak dan keluarga di era digital sekarang ini.
Kepada para orang tua, ia meminta agar meluangkan waktu berkualitas untuk anak-anak. Menurutnya, komunikasi dan kedekatan emosional adalah fondasi utama dalam membangun ketahanan keluarga.
“Masyarakat harus mewaspadai maraknya praktik investasi online ilegal yang menjanjikan keuntungan instan,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan agar masyarakat hati-hati dengan janji investasi online yang mengklaim balik modal cepat dan keuntungan berlipat.
“Jangan terlena! Modus ini sering menjadi awal kehancuran finansial keluarga, bahkan berpotensi memicu konflik rumah tangga yang berdampak serius pada psikologis anak,” tandasnya.
Lurah Gunung Sari Ulu, Rendra Hermawan menuturkan kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, melalui pendekatan langsung ke masyarakat.
“Pentingnya intervensi dini dalam menangani isu sosial ini, kami turun langsung ke masyarakat untuk mendengar keluhan, masukan, dan aspirasi warga,” ujarnya.
Ia tambahkan, dengan pendekatan yang lebih mendalam diharapkan dapat mengidentifikasi masalah sejak dini dan mengambil langkah preventif.
Tidak hanya masyarakat, kegiatan ini melibatkan sinergi multipihak. Mulai dari Puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Babinpotdirga, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), LKM (Lembaga Ketahanan Masyarakat), Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PPATBM), hingga para Ketua RT dan lembaga lainnya.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat sistem monitoring. Tetapi juga memastikan respons cepat terhadap setiap laporan atau informasi terkait permasalahan anak dan perempuan di tingkat komunitas,” tuturnya.
Rendra mengungkapkan, kerja sama yang solid telah membuahkan hasil dengan turunnya kasus kekerasan berkat partisipasi aktif masyarakat dan stakeholder.
“Khususnya PPATBM Kelurahan Gunung Sari Ulu, mereka sangat kompak dan responsif dalam menindaklanjuti setiap temuan,” ungkapnya.
Ia tegaskan, Kelurahan Gunung Sari Ulu berkomitmen memperkuat program perlindungan anak dan perempuan.
Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kegiatan pengembangan DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak) dan Dakela (Desa/Kelurahan Layak Anak) diwilayah kelurahan Gunung Sari yang dilaksanakan oleh PPATBM.
Ia berharap, dengan koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk saling peduli.
“Harapan kita semua lapisan masyarakat ikut serta, sehingga tidak ada kasus yang berdampak kepada perempuan dan anak lagi. Wujudkan Kota Balikpapan sebagai Kota Layak Anak dan Kota Layak Huni,” tandasnya. (*)