BALIKPAPAN, Headlinews.id — Dari total sekitar 150 ribu siswa yang menjadi sasaran Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), baru sekitar 30 ribu pelajar di Kota Balikpapan yang telah menerima layanan hingga Oktober 2025.
Pemerintah kota terus mendorong percepatan implementasi program ini, meski menghadapi berbagai tantangan teknis dan administratif, dengan harapan semua anak dapat memperoleh manfaatnya dan tumbuh sehat, cerdas, serta berdaya saing.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, menegaskan program MBG bukan sekadar pemberian makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia.
“Kami memahami masih banyak tantangan di lapangan, mulai dari perizinan hingga kesiapan sarana operasional. Namun komitmen kami tetap sama: memastikan setiap anak di Balikpapan mendapatkan akses makanan bergizi,” ujar Muhaimin, Selasa (11/11/2025).
Salah satu kendala utama adalah proses perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang membuat beberapa titik layanan belum bisa beroperasi.
Saat ini, sebagian besar penerima manfaat masih berada di sekolah dasar, dengan distribusi yang belum merata terutama di Balikpapan Timur, Barat, dan Utara.
“Beberapa lokasi dapur MBG baru bisa beroperasi setelah PBG rampung. Kami berharap instansi terkait dapat mempercepat proses ini, agar cakupan layanan bisa lebih luas dan merata,” jelasnya.
Kesiapan sarana dan kualitas bahan pangan juga menjadi perhatian. Dapur yang digunakan untuk memasak makanan dilakukan pada malam hari, sehingga petugas kesehatan di puskesmas harus menyesuaikan jadwal mereka.
Pemantauan kualitas dan kebersihan makanan pun terus dilakukan untuk memastikan keamanan anak-anak yang menerima layanan.
Muhaimin menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, masyarakat, dan media, agar program MBG dapat berjalan transparan dan berkelanjutan.
“Kami ingin program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tapi juga mendorong ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM penyedia bahan pangan. Setiap pihak punya peran penting untuk menjadikan program ini sukses,” tambahnya.
Dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar, berbagai pihak menyampaikan masukan terkait mekanisme pengadaan, distribusi, hingga evaluasi program.
Sekda berharap rekomendasi yang dihasilkan dapat mempercepat pelayanan dan meningkatkan kualitas program.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat aktif. Semoga langkah-langkah yang kita ambil sekarang menjadi pijakan untuk menyediakan makanan bergizi gratis secara lebih merata, sehingga generasi muda Balikpapan tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutup Muhaimin. (*)










