BALIKPAPAN, Headlinews.id – Upaya memperkuat sektor perdagangan rakyat terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Salah satunya dengan menyiapkan program revitalisasi sejumlah pasar tradisional yang direncanakan mulai direalisasikan pada tahun 2026 mendatang.
Tidak hanya Pasar Inpres Kebun Sayur yang selama ini dikenal sebagai ikon perdagangan dan wisata belanja, beberapa pasar lain juga masuk dalam daftar prioritas perbaikan yang akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, mengatakan bahwa pembenahan pasar merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menghadirkan fasilitas yang layak dan memadai bagi masyarakat, baik bagi pedagang maupun pembeli.
Menurutnya, pasar memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari warga sehingga harus ditata dengan lebih baik.
“Revitalisasi pasar ini bukan hanya untuk satu lokasi saja. Beberapa pasar lain juga akan kita benahi. Semua ini bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang representatif di Kota Balikpapan,” ujarnya, Senin (8/9/2025).
Rahmad menambahkan, sebelum pembangunan dimulai, Pemkot terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan warga dan pedagang yang beraktivitas di pasar. Hal ini penting agar kebijakan yang diambil sejalan dengan kebutuhan lapangan dan tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Kami sudah turun langsung ke lapangan, berdialog dengan pedagang, dan menerima masukan dari warga sekitar. Ke depan, desain bangunan juga akan disampaikan secara terbuka agar mereka bisa mengetahui seperti apa konsep yang direncanakan. Intinya, pedagang harus merasa memiliki proses pembangunan ini,” jelasnya.
Dalam tahap persiapan, Pemkot juga berencana menyusun Detail Engineering Design (DED) yang akan memuat konsep tata ruang, fasilitas pendukung, serta pengaturan area khusus seperti lahan parkir, tempat penampungan sementara (TPS), hingga pengaturan pedagang kaki lima.
Rahmad menegaskan, semua itu akan dibicarakan secara transparan dengan perwakilan pedagang.
“Kita ingin pembangunan pasar tidak hanya mempercantik fisik, tapi juga menyelesaikan persoalan klasik seperti lahan parkir, lokasi PKL, dan tempat penampungan. Kalau semua ini tertata dengan baik, maka manfaatnya akan dirasakan langsung oleh pedagang dan pengunjung,” tegasnya.
Ia menambahkan, revitalisasi tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Pemerintah memastikan pembangunan fisik baru akan dimulai pada tahun 2026 setelah seluruh tahapan persiapan rampung, termasuk pembahasan teknis dengan DPRD Balikpapan terkait alokasi anggaran.
“Rencana kita memang tidak langsung dibangun tahun ini. Tahun 2026 adalah waktu yang kita targetkan untuk mulai pekerjaan fisik. Sekarang masih tahap perencanaan, koordinasi, dan penyusunan desain. Semua proses ini harus dilalui agar pembangunan berjalan lancar,” tandasnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa revitalisasi pasar bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari strategi meningkatkan daya saing ekonomi lokal.
Dengan kondisi pasar yang tertata, diharapkan iklim usaha semakin sehat, pedagang lebih nyaman, dan masyarakat lebih banyak berkunjung.
“Pasar adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kalau pasarnya bagus, pembelinya juga akan lebih banyak, otomatis perputaran ekonomi meningkat. Ini yang ingin kita capai,” pungkasnya. (*)