BALIKPAPAN, Headlinews.id– Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) kembali mencuat di Kota Balikpapan. Persoalan ini ikut menjadi sorotan publik dan sempat disuarakan dalam aksi demonstrasi pada Senin (1/9/2025).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa gas bersubsidi tersebut hanya ditujukan bagi warga miskin.
Ia mengingatkan agar masyarakat mampu tidak ikut menggunakan tabung melon itu karena berarti merebut hak orang yang seharusnya menerima.
“Elpiji 3 kilogram itu bukan untuk semua kalangan. Kalau merasa mampu, silakan gunakan gas nonsubsidi. Kalau yang mampu ikut memakai, sama saja mengambil hak orang miskin, bahkan dalam agama disebut sebagai dosa,” ucap Rahmad dengan tegas.
Ia menjelaskan, distribusi elpiji subsidi merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Pertamina. Namun, Pemerintah Kota Balikpapan terus berkoordinasi agar persoalan penyaluran bisa lebih tepat sasaran.
“Kami sudah berkali-kali menyampaikan ke Pertamina, penyaluran LPG 3 kilogram sebagian besar tidak tepat sasaran. Pemerintah kota tidak tinggal diam, tapi selalu mencari jalan agar hak warga yang berhak tetap terjamin,” tuturnya.
Rahmad juga menyoroti kondisi Balikpapan yang semakin kompleks seiring meningkatnya jumlah penduduk. Masuknya proyek-proyek strategis nasional disebut turut memicu kenaikan kebutuhan energi, termasuk gas bersubsidi.
“Balikpapan adalah daerah terbuka. Dengan banyaknya proyek strategis, otomatis jumlah penduduk bertambah. Konsekuensinya, permintaan energi ikut naik, termasuk LPG 3 kilogram,” ungkapnya.
Wali kota yang juga Ketua DPC Partai Golkar Balikpapan itu kembali mengingatkan masyarakat mampu agar beralih ke elpiji nonsubsidi. Menurutnya, dengan cara itu, subsidi bisa lebih tepat sasaran.
“Saya minta kesadaran semua pihak. Gas 3 kilogram adalah hak warga miskin,” tegasnya.
Selain menanggapi isu LPG, Rahmad turut memberikan klarifikasi mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Ia memastikan tidak ada kenaikan PBB seperti yang sempat beredar di masyarakat.
“Tidak ada kenaikan PBB, masyarakat tidak perlu resah,” pungkasnya. (*)










